KONI Provinsi Lampung Siap Inisiasi dan Dorong DBOD Lampung

Sport, Sport News216 Dilihat


Bandar Lampung, Metropolis – Menjelang peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) 9 September 2025, Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Lampung, Taufik Hidayat, menyampaikan adanya momentum yang bagus dalam rangka membentuk dan segera menjalankan program olahraga yang berbalut Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) tingkat provinsi, yakni Desain Besar Olahraga Daerah (DBOD).

Ini disampaikan Taufik Hidayat kepada Bobby Irawan, Kepala Dinas Pariwisata provinsi Lampung dalam pertemuan terbatas di ruang rapat Ketum KONI provinsi Lampung, GOR Sumpah Pemuda Way Halim, Bandarlampung, belum lama ini.

Dalam pertemuan itu Taufik didampingi Wakil Ketua Umum IV Krisna Putra dan Wakabid Organisasi KONI Lampung, Rudy Antoni, berdiskusi terkait banyak hal tentang DBOD Lampung.

Taufik mengatakan bahwa dalam DBON sudah ditetapkan 14 cabang olahraga antara lain Atletik, Angkat Besi, Balap Sepeda, Bulutangkis, Dayung, Karate, Menembak, Panahan, Panjat Tebing, Pencak Silat, Senam Artistik, Taekwondo, dan Wushu.

“Empat belas ini secara nasional. Mungkin ada beberapa cabang lain yang tidak ada di konsep nasional, tetapi di daerah cukup baik dan digemari seperti Sepakbola dan Bola Voli misalnya. Ini bisa tetap dikembangkan, karena ini merupakan olahraga masyarakat. Intinya bagaimana kita mengembangkan olahraga dengan berbagai cara bersama berbagai pihak secara sinergi untuk prestasi,” kata Taufik.

Olahraga, lanjut Ketum KONI, kedepan terus didorong sebagai sebuah industri, dimana semua keterkaitan dengan pihak lain sangat diperlukan bahkan wajib hukumnya.

“Selain sebagai industri olahraga – sport industry–, juga memiliki kekuatan dan kemampuan untuk mengembangkan dunia pariwisata. Maka dengan Sport tourism akan memiliki peluang besar bergandengan dunia olahraga dengan pariwisata,” tambah Taufik.

Sinergitas Sport Industry
Sebelum pertemuan ini, Ketum KONI Provinsi Lampung juga telah berdiskusi dengan beberapa dosen dan para sarjana olahraga untuk meengajak bersama-sama merancang program Forum Group Discussion (FGD) dengan banyak pihak terkait yakni Pemerintah Provinsi Lampung, swasta dan semua stake holder terkait lainnya.

Yang pada intinya bagaimana gagasan untuk DBOD ini diangkat seccara bersama-sama dan dimulai dari atlet usia dini hingga atlet prestasi.

“Jadi inti dari kegiatan besar ini adalah sinergi. Jika sinergitas ini tdak hanya sebatas pembicaraan namun pada implementasinya dilakukan, maka pasti akan dapat terlaksana dengan baik. Karena jika semua pihak bergandeng tangan maka bebannya akan semakin ringan, namun hasilnya akan jauh lebih berarti dan nyata,” Kata Taufik.

Harus disusun langkah awal sebelum FGD tersebut diantaranya pertemuan kecil-kecil seperti ini, agar semua pihak faham tupoksinya, sehingga kelak dalam gelaran FGD dapat memberikan pengayaan ide dan gagasan yang akan mengerucut sebagai keputusan bersama yang ideal.

“Sudah cukup lama DBON ini dipublikasikan, namun tampaknya karena menyangkut anggaran, maka daerah-daerah lambat untuk menyikapi dengan DBOD. Maka dari itu, mari kita mulai dengan membentuk tim DBOD Lampung, dan tidak menunggu lebih lama. Maka KONI menginisiasi ini agar segera kita laksanakan bersama-sama dan membentuk tim yang kualified untuk menjalankan program DBOD Lampung,” tambahnya.

Sport Tourism

Dalam kesempatan itu, Bobby Irawan mengatakan bahwa sport tourism adalah sebuah keniscayaan. Banyak sekali spot yang bisa dimanfaatkan dan dikerjasamakan dengan para pemilik destinasi wisata, sehingga bias terjalin kerjasama itu.

“Sepakat. Saya secara pribadi dan kedinasan sangat mendukung hal ini. Karena banyak kemungkinan yang bisa dikerjakan. Sinergi dengan pemilik destinasi wisata kan sangat banyak terutama wisata pantai, gunung dan alam. Ini bisa dikreasikan menyesuaikan cabang olahraga yang akan diajak join. Selain untuk menarik pariwisata juga untuk pembinaan atlet prestasi,” ungkap Bobby.

Ada beberapa contoh yang sudah pernah membicarakan hal ini, terutama yang berlokasi di pantai, seperti Paralayang, Paramotor, Dayung, Bola Voli dan beberapa lainnya.

“Bahkan olahraga Berkuda juga bisa memanfaatkan area pantai atau gunung sebagai tempat untuk berlatih dan bersosialisasi kepada masyarakat. Selain itu dari KORMI misalnya layang-layang dan beberapa olahraga rekreasi lainnya yang bisa sangat digemari oleh masyarakat Lampung,” katanya.

Bobby sepakat agar segera melakukan aksi nyata, karena tanpa pelaksanaan di lapangan, maka program itu hanya akan teronggok di atas kertas saja.

“Saya seakat dan mendukung inisiasi KONI Provinsi Lampung, dan mungkin secepatnya kita bisa kumpul bersama ini merealisasikan mulai dari langkah awal, menyusun tim, membuat job desk dan seterusnya. Intinya semua kan juga perlu penganggaran, jadi jika konsep dasarnya sudah terbentuk maka dalam penganggaran tentu bisa berpegangan dengan hal itu,” tuturnya.

Banyak pihak yang harus dilibatkan selain Pemerintah Provinsi sebagai leading sector nya, karena pembagian pekerjaan tentu akan sesuai dengan kewenangan masing-masing mulai dari membangun infrastruktur hingga pengembangan hal lainnya secara teknis.

Selain Dinas Periwisata yang haru berkecimpung masih banyak dinas terkait seperti Dispora sebagai turunan dari Kemenpora, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas PU Binamarga, dan Pemerintah kota dan kabupaten lainnya.

Hms KONI

Komentar