Hari Pertama, Satu Judoka dan 4 Atlet Taekwondo Lampung Berguguran, Taufik: Masih Ada Hari Esok

Sport, Sport News161 Dilihat

Kudus, Metropolis – Hari pertama perburuan medali di Pekan Olahraga Nasional (PON) Beladiri I Kudus Jawa Tengah berlalu dengan cepat, dan seluruh atlet Lampung yang turun hari ini, baik dari Judo maupun taekwondo seluruhnya gugur

Judo hari ini menurunkan satu judoka putra yakni Trio Bimantoro Kelas -60 kg. Namun Trio yang mendapat bye di babak pertama harus mengakui keunggulan Aysel Izyan Puradin dari DKI Jakarta dengan Ippon.

Sebelumnya Aysel mengalahkan Muhammad Rafiq dari Bengkulu di babak pertama.

Sementara Taekwondo hari pertama Lampung menurunkan Taekwondoin Rehan Pratama, Gyorugi-Light Under 74 Kg, Muhammad Edo Herlando, Gyorugi-Welter Under 80 kg, Adelia Vinandaeini Gyorugi -Middle Under 63 kg dan Sonia Mas’ud Gyorugi -Welter Under 67 Kg, juga belum berhasil melewati lawan-lawannya yang rata-rata dari pulau jawa.

Muhamad Edo Herlando kalah 0-2 melawan Taekwondoin Jateng. Sedangkan Sonia Mas’ud kalah 0-2 juga dari lawan berat asal Jawa Barat. Pada siang harinya Reham Pratama dan Adelia Vinandaeini juga mengalami kekalahan dari lawan-lawannya.

Ketua Umum KONI Provinsi Lampung, Taufik Hidayat yang menyaksikan langsung pertandingan-pertandingan itu bersama Waketum II, Riagus Ria, mengatakan bahwasecara obyektif harus diakui kualitas para Taekwondoin dari pulau Jawa jauh lebih baik disbanding anak-anak Lampung.

“Hari pertama ini, seluruh atlet dari empat cabor sudah mengenal medan tempat mereka bertanding, diantaranya Taekwondo, Judo, Gulat dan Tarung Drajat. Meskipun dua cabor belakangan baru melakukan latihan, dan technical meeting. Namun Taekwondo dan Judo suda mulai pertandingan. Atlet kita yang turun belum berhasil, kita berharap besok mulai menunjukkan kemampuan. Kita harus akui bahwa Taekwondo daerah lain dari pulau Jawa khususnya, dan umumnya dari Kaltim, Sumut dan Riau sudah lebih maju. Ini menjadi catatan kita dan jangan patah semangat masih ada hari esok,” katanya.

Gedung Beladiri

Ada catatan tersendiri bagi taufik Hidayat saat menjelang opening ceremony PON Beladiri, Ketua umum KONI Lampung bersama Kadispora juga sempat berbicang terkait sarana dan prasarana salah satunya gedung olahraga untuk Beladiri.

Melihat situasi dan kondisi GOR Kaliputu yang baru saja dibangun oleh Djarum Foundation dalam rangka menyiapkan venue pertandingan cabang Beladiri kali ini, memiliki postur yang sangat mungkin bisa dibangun di beberapa perguruan tinggi di Lampung.

“Ini sebagai contohnya. Jika kita bisa bekerjasama dalam sinergi yang tepat, maka GOR seperti di Kaliputu ini bisa dibangun di Lampung. Baik itu oleh pemerintah maupun dari perguruan tinggi. Intinya membangun gedung nya juga dalam kapasitas bisa untuk Kejuaraan Nasional atau bahkan untuk kejuaraan Asia dan dunia,” kata Taufik.

Dalam gedung ini sudah termasuk tribun di sebelah kanan dan kiri, dengan area pertandingan di tengah yang sangat memadai untuk pertandingan beladiri dengan beberapa matras maupun ring tinju.

Mungkin, lanjut Taufik, ini bisa menjadi perbandingan dan tolok ukur bagaimana Lampung ke depan bisa terus mengembangkan sinergi dengan pihak-pihak lain untuk membangun venue olahraga yang standar nasional dan internasional secara berangsur-angsur.

“Kita terus berusaha untuk mewujudkan bersama-sama,” katanya.

Red

Komentar