PON Bela Diri 2025 Ju-jitsu dan Wushu Dimulai, Jabar Masih Teratas di Puncak Klasemen

Kudus, Metropolis – Jumat (24/10) pagi menandai dimulainya cabang olahraga wushu pada PON Bela Diri Kudus 2025. Rangkaian pertandingan yang berlangsung hingga Minggu (26/10) itu digelar di Djarum Arena, Kaliputu, Kudus, Jawa Tengah, dengan mempertandingkan nomor taolu (seni jurus) dan sanda (tanding) putra dan putri dari total 24 kelas.

Seiring bergulirnya cabang olahraga wushu, ju-jitsu juga menggelar laga perdananya sebagai bagian dari tahap penutup ajang multi-cabang di kota kretek itu.Rangkaian pertandingan ju-jitsu digelar selama dua hari, Jumat (24/6) hingga Sabtu (25/9), mempertandingkan total 15 nomor dari tiga kategori, yaitu show system, fighting system, dan newaza.

Pada hari pertama, cabang olahraga ini mempertandingkan kategori show system dan fighting system, dengan sembilan medali emas yang diperebutkan. Sehari berselang, nomor newaza digelar dengan enam medali emas tambahan.

Secara keseluruhan, sebanyak 153 atlet ju-jitsu dari 34 provinsi berkompetisi memperebutkan 15 medali emas sepanjang dua hari penyelenggaraan.

Cabang olahraga karate menuntaskan rangkaian pertandingan hari pertama pada PON Bela Diri 2025, yang digelar di Djarum Arena, Kaliputu, Kudus, Jawa Tengah, Kamis (23/10) petang.

Pada hari pembuka tersebut, kontingen Jawa Timur, Lampung, Jawa Tengah (Jateng), Banten, dan Nusa Tenggara Barat, masing-masing berhasil meraih medali emas perdana.

Meski demikian, tuan rumah Jateng menempati posisi teratas dalam daftar perolehan medali sementara cabang olahraga ini berkat tambahan satu keping perunggu.

Beberapa sorotan pada hari pertama cabang olahraga karate datang dari nomor kata perorangan putra ketika karateka asal Nusa Tenggara Barat, Ahmad Zigi Zaresta Yuda, berhasil meraih medali emas. Sementara, Marzella Sekar (Banten) tampil gemilang dengan menjuarai nomor kata perorangan putri.

Pertandingan juga menyajikan aksi sengit di nomor kumite, dengan Fahrel Apriyansah Amartha (Lampung) keluar sebagai juara di kelas -60kg putra, sedangkan Ignatius Joshua Kandou (Jawa Timur) sukses meraih medali emas di kelas -75kg putra.

Penampilan impresif lainnya datang dari Hera Irnandha (Jawa Tengah), yang menyumbangkan medali emas bagi tuan rumah pada nomor kumite +68kg putri.

Sementara, dalam seremoni pembukaan cabang olahraga karate, Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin, menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya PON Bela Diri Kudus 2025.

Ia berharap ajang tersebut dapat terus berlanjut dan menjadi wadah pembinaan atlet-atlet bela diri nasional di masa depan. Yoppy juga menegaskan komitmen Djarum Foundation untuk terus mendukung PB FORKI maupun induk olahraga bela diri lainnya.

Bahkan, Djarum Arena disebutnya selalu terbuka untuk menjadi tuan rumah dan digunakan untuk berbagai kejuaraan, baik di tingkat kabupaten, provinsi, nasional, hingga internasional.

“Kami pastikan GOR ini akan selalu hidup dan ramai oleh aktivitas olahraga. Kudus siap menerima kalian, dan Djarum Foundation siap mendukung kalian,” jelasnya.

Adapun, setelah menuntaskan pertandingan hari pertama, cabang olahraga karate pada PON Bela Diri Kudus 2025 melanjutkan rangkaian pertandingan pada Jumat (24/10), dengan tetap menggunakan satu arena pertandingan di Djarum Arena 2A.

Pada hari kedua ini, karate mempertandingkan nomor kata beregu putra dan putri, serta kumite -67 kg putra, kumite -55 kg putra, dan kumite +84 kg putra.

Seluruh pertandingan dimulai pukul 08.00 WIB dan akan ditutup dengan seremoni penyerahan medali sesudah seluruh nomor selesai dipertandingkan.

Optimisme JabarHingga Jumat (24/10) siang, kontingen Jawa Barat (Jabar) masih kokoh di puncak klasemen perolehan medali PON Bela Diri Kudus 2025 dengan total 66 medali, yang terdiri atas 27 emas, 11 perak, dan 28 perunggu.

Dari tujuh cabang olahraga yang telah rampung dipertandingkan, taekwondo menjadi lumbung medali bagi Jabar melalui raihan 14 medali (10 emas dan 4 perunggu).

Dengan tiga cabang olahraga tersisa, yaitu ju-jitsu, karate, dan wushu, masih terbuka besar peluang bagi Jabar untuk mempertahankan posisi teratas hingga penutupan ajang multi-event ini.

Ketua Kontingen Jawa Barat (Jabar) Muhammad Budiana menyatakan, pencapaian pada PON Bela Diri Kudus 2025 menjadi bukti kesungguhan atlet dan pelatih di bawah koordinasi para ketua cabang olahraga bela diri di Jabar.

Ia menegaskan, pasca-PON Aceh-Sumatra Utara, Jabar tak pernah berhenti berbenah dan terus melakukan evaluasi menyeluruh atas berbagai kekurangan yang terjadi pada ajang sebelumnya.

“Akibat evaluasi yang sering dilakukan oleh teman-teman dari masing-masing cabor (cabang olahraga), maka inilah hasilnya,” Budiana menanggapi perolehan sementara medali yang diraih kontingen Jabar.

Lebih lanjut Budiana menjelaskan, sebagian besar atlet Jabar yang tampil pada ajang yang berlangsung pada 12-29 Oktober ini, merupakan tim lapis kedua.

Meski demikian, ia menegaskan bahwa persiapan Jabar tidak bisa disebut singkat, mengingat pembinaan prestasi di Jabar telah berjalan konsisten dari satu periode kepengurusan KONI ke periode berikutnya, sehingga proses pembinaan atlet tidak pernah terputus.

Oleh karena itu, kontingen Jabar datang ke Kudus dengan penuh rasa optimisme untuk berlaga di seluruh cabang olahraga, tanpa mengunggulkan satu atau dua cabang tertentu dari sepuluh yang ddipertandingkan

Budiana menegaskan, seluruh cabang olahraga bela diri murni yang dipertandingkan menjadi andalan bagi kontingen Jabar dalam upaya mempertahankan dominasi prestasi pada PON Bela Diri Kudus 2025.

“Target kami juara umum dan harapannya hingga akhir ajang ini, kita tetap teratas,” kata Budiana.

“Dan lebih daripada itu, tidak hanya mengejar angka sebagai juara pertama, tetapi juga menjadikan PON Bela Diri Kudus 2025 ini sebagai sebuah evaluasi. Karena kita bertemu, berjumpa, dan bersilaturahmi lagi, dengan lawan-lawan kita. Nah, kita mengevaluasi terutama di sisi kelemahan kita, itu ditutup supaya menjadi keunggulan kita nantinya,” pungkasnya.

Rls

Komentar