Pendekatan Graduasi, Terobosan Baru Pemprov Sumbar Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan

Sumatera Barat150 Dilihat

Sumatera Barat- Sumatera Barat (Sumbar) tengah menghadapi tantangan serius dalam upaya menurunkan Angka Kemiskinan yang hingga kini masih menjadi persoalan mendasar Pembangunan Daerah. Data terakhir tercatat Tingkat Kemiskinan di Sumbar mencapai 5, 35 % atau berkisar 312.350 jiwa. Angka ini cukup jauh dari target Nasional untuk menekan kemiskinan hingga 3,39-3,96% pada tahun 2030.

Sementara kondisinya saat ini kesenjangan antar wilayah masih mencolok, dimana kemiskinan wilayah perdesaan mencapai 6,79 %. Angka ini jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan wilayah perkotaan yang hanya mencapai 4,16 %.

Sebagaimana dijelaskan Sekretaris Badan Perencanaan Daerah (Bappeda) Provinsi Sumatera Barat Winny Sayori, ST, MMP, di Padang, Senin (27/10/2025).

” Adanya kesenjangan yang mencolok antara wilayah ini mencerminkan adanya ketimpangan akses terhadap peluang ekonomi, infrastruktur dasar, dan pelayanan publik antara daerah rulal dan urban. Maka perlu dilakukan fundamental untuk mencapai target penurunan kemiskinan ini” ujarnya.

Winny juga menyampaikan bahwa permasalahan butama penanggulangan kemiskinan di Sumatera Barat terletak pada efektifitas penggunaan anggaran dan akurasi data Penerima Manfaat.

” Maka untuk menjawab persoalan tersebut Pemprov Sumbar saat ini tengah menggagas Proyek Perubahan Strategis sebagai terobosan baru Pengentasan Kemiskinan yaitu Strategi Pengentasan Kemiskinan melalui Penerapan Pendekatan Graduasi. Ini merupakan transformasi dari pola penanganan kemiskinan tradisional menuju metode yang lebih terintegrasi, terukur dan berorientasi pada kemandirian ekonomi Rumah Tangga Miskin” lanjut Winny.

Diharapkan dengan Pendekatan Graduasi Kemiskinan yang menggabungkan Intervensi Sosial Jangka Pendek dengan Program Pemberdayaan Ekonomi Jangka Panjang ini dapat menurunkan Angka Kemiskinan di Sumatera Barat.

” Melalui Program ini, Keluarga Penerima Manfaat akan dibimbing secara bertahap dari kondisi miskin menuju Keluarga Mandiri dan Berdaya Saing” pungkasnya. (Z)

Komentar