UIN RIL Angkat Spirit Islam Pahlawan Lampung Wan Abdurachman

Kabar Kampus12 Dilihat

Bandar Lampung, Metropolis – Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan, Program Studi Sejarah Peradaban Islam (SPI) Fakultas Adab Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung (RIL) kembali menggelar diskusi bulanan yang ke-2 dengan tema “Spirit Islam Pahlawan Lampung Wan Abdurachman.” Kegiatan ini berlangsung di Ruang Sidang Fakultas Adab, Senin (10/11/2025).

Diskusi menghadirkan Uswatun Hasanah, M.Hum., dosen Prodi SPI, sebagai narasumber, dengan moderator Putri Ayu Niken Sari, mahasiswa Prodi SPI. Acara dibuka oleh Ketua Prodi SPI, Dr. Abd Rahman Hamid, yang dalam sambutannya menjelaskan tujuan kegiatan ini.

“Diskusi ini digelar untuk menghidupkan atmosfer akademik di lingkungan kampus, meningkatkan pemahaman dan kesadaran sejarah bagi dosen dan mahasiswa, serta menjadi sarana diseminasi hasil kajian dosen Prodi SPI,” ujarnya.

Dalam paparannya, Uswatun Hasanah mengulas kiprah Wan Abdurachman (1901–1969), tokoh Lampung yang ditetapkan sebagai Pahlawan Daerah oleh Gubernur Lampung pada 17 Maret 2025. Ia dikenal sebagai pejuang yang berperan penting dalam perjuangan kemerdekaan di tingkat lokal maupun nasional.

“Wan Abdurachman lahir dari keluarga yang taat beragama. Nilai-nilai Islam yang kuat membuatnya aktif di Sarekat Islam, yang kemudian berkembang menjadi Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII). Dari sanalah ia terhubung dengan Bapak Bangsa, HOS Tjokroaminoto,” terang Uswatun.

Wan Abdurachman pernah menjabat sebagai Ketua PSII Lampung sekaligus Ketua Fraksi PSII di Konstituante. Ia mengusung gagasan Sosialisme Islam dengan tiga prinsip utama: kemerdekaan, persamaan, dan persaudaraan, sejalan dengan pemikiran Tjokroaminoto.

Peran pentingnya juga nampak dari sejumlah kiprahnya pada masa kemerdekaan, seperti Bupati Istimewa Lampung (1945), Ketua KNID Lampung (1945), Wakil Komandan Daerah Militer Lampung-Palembang (1947), Anggota KNIP di Yogyakarta (1951), serta Ketua dan anggota DPR Sumatera Selatan (1951-1952).

“Wan Abdurachman memang telah tiada, namun spiritnya tetap hidup dan relevan bagi kita saat ini yakni Spirit Islam dalam perjuangan bangsa. Ini menunjukkan bahwa umat Islam dan tokoh-tokohnya memiliki kontribusi besar dalam lahir dan tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia,” pungkas Uswatun.

Diskusi diikuti dengan antusias oleh dosen dan mahasiswa Prodi SPI serta pengurus lembaga kemahasiswaan di lingkungan Fakultas Adab. Antusiasme peserta tampak dari banyaknya pertanyaan dan tanggapan yang muncul selama sesi diskusi.

Menutup kegiatan, Sekretaris Prodi SPI, Aan Budianto, M.A., menyampaikan bahwa diskusi bulanan akan kembali digelar bulan depan dalam rangka memperingati Hari Transmigrasi, pada 12 Desember 2025.

“Tema yang diangkat nanti adalah Transmigrasi dan Genealogi Moderasi Beragama di Lampung,” tutupnya

HMS UIN

Komentar