Terparah sepanjang sejarah, Tanjung Raya Siaga Banjir dan Ancaman ‘Ampuah’

AGAM100 Dilihat

Maninjau, Metropolis — Wilayah Kecamatan Tanjung Raya nyaris rata dikepung banjir dan longsor akibat hujan lebat yang mendera wilayah itu sejak sepekan lalu, akibatnya aktifitas mayoritas masyarakat nyaris lumpuh karena dilanda bencana.

Kekinian, warga seputaran tanjung raya terpantau tak bisa kesawah, keladang, ke danau, bahkan menahan aktifitas harian siaga akan ancaman longsor atau ‘ampuah’ (bahasa lokal) di beberapa titik.

“Ini banjir terparah yang dialami warga Tanjung Raya sepanjang sejarah,” kata Camat Tanjung Raya Al Hafizd.

Pantauan media luapan air juga sudah memenuhi jalur jalan provinsi ruas Lubukbasung-Maninjau.

Banjir bahkan merendam areal persawahan penduduk, termasuk kolam bibit ikan yang terhampar di kiri-kanan jalan propinsi dari arah Lubukbasung menuju Maninjau.

“Hujan deras gak bisa aktifitas, lampu mati, jadi takut juga karena rumah rawan ampuah,” tambah warga Batunanggai Leni.

Diperkirakan, volume banjir masih akan bertambah , karen curah hujan masih sangat tinggi.

Camat Tanjung Raya, Al Hafizd mengatakan pihaknya terus memonitor warga terdampak banjir di Koto Gadang dan Koto Kaciak kemudian melakukan pendataan warga di beberapa titik banjir lainnya.

Pihaknya juga sengaja menyisir berbagai kawasan untuk memastikan kondisi warga aman dari ancaman banjir, termasuk melakukan langkah-langkah antisipasi.

Diketahui BPBD Agam juga sudah terlihat mulai kewalahan, karena banyak titik kejadian yang terjadi dalam waktu bersamaan.

Diwarsyah

Komentar