RSUD Lubuk Basung Jadi Pusat Identifikasi Korban Banjir Bandang Agam

AGAM127 Dilihat

Lubuk Basung, Metropolis.co.id — Mulai Senin (1/12), RSUD Lubuk basung resmi menjadi pusat Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sumatera Barat dalam penanganan dan identifikasi korban meninggal akibat bencana banjir bandang yang melanda Nagari Salareh Aia Utara, Kecamatan Palembayan.

Sebelumnya, proses identifikasi dilakukan oleh tim DVI Polda Sumbar bersama Inafis Polres Agam di lokasi pengumpulan jenazah kompleks Masjid Nurul Hikmah, Padang Koto Gadang, Palembayan.

Setelah melalui proses identifikasi awal, jenazah kemudian diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan, sementara korban tanpa identitas atau yang tidak dijemput keluarga diproses sesuai prosedur kemanusiaan.

Bencana besar yang terjadi di wilayah tersebut hingga kini mencatatkan 97 korban meninggal dunia dan 63 orang masih dinyatakan hilang.

Bupati Agam, H. Beni Warlis, memperkirakan jumlah korban bisa mencapai lebih dari 300 orang, mengingat masih banyak warga yang diyakini tertimbun material banjir bandang.

Sejumlah jenazah yang tidak dapat diidentifikasi di lokasi bahkan harus dievakuasi menggunakan helikopter ke RS Bhayangkara Polda Sumbar di Padang.

Direktur RSUD Lubuk basung, dr. Riko Krisman, Sp.An, membenarkan pemindahan pusat identifikasi ini saat dikonfirmasi, Senin (1/12).

Menurutnya, keputusan tersebut diambil atas permintaan Polda Sumbar dan Polres Agam demi memperlancar proses identifikasi serta mendekatkan koordinasi antarinstansi.

“Mulai hari ini, seluruh proses identifikasi korban meninggal dipusatkan di RSUD Lubuk basung. Ini untuk mempercepat penanganan dan mempermudah koordinasi dengan perangkat pendukung,” jelasnya.

Selain tim DVI dan Inafis, proses identifikasi turut melibatkan Disdukcapil Kabupaten Agam yang lokasinya berada tidak jauh dari RSUD Lubuk basung, sehingga memudahkan verifikasi data korban.

RSUD Lubuk basung sendiri telah menyiapkan ruangan khusus di samping kamar jenazah pada kompleks IGD, termasuk ketersediaan ambulans untuk mobilitas jenazah dari lokasi penemuan.

Namun demikian, pihak rumah sakit berharap dukungan tambahan dari Dinas Kesehatan Agam, terutama untuk ketersediaan ambulans tambahan apabila terjadi lonjakan temuan korban.

“Secara khusus, kita siap. Sarana dan ruangan sudah disiapkan. Mulai Senin ini, pusat DVI Polda Sumbar untuk identifikasi korban bencana hidrometeorologi di Salareh Aia Utara sudah beroperasi,” tegas dr. Riko Krisman.

Diwarsyah

Komentar