“Dari Sekolah untuk Rakyat: SMKN 5 Padang Gratiskan Perbaikan Kendaraan & Elektronik Usai Banjir”

Sumatera Barat243 Dilihat

Padang — Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) melalui SMKN 5 Padang membuka layanan jasa perbaikan gratis bagi masyarakat yang terdampak bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kota Padang dan sekitarnya. Jenis layanan yang diberikan mulai dari perbaikan kendaraan roda empat , roda dua dan berbagai peralatan elektronik.

Kepala Dinas Pendidikan Sumbar, Habibul Fuadi menyampaikan langkah ini merupakan bentuk kepedulian dunia pendidikan, khususnya SMK dalam membantu percepatan pemulihan pascabencana. Waktu pelayanan, akan dibuka selama jam sekolah.

“SMK bukan hanya tempat belajar, tetapi juga tempat mengasah kemampuan dan karakter siswa agar bermanfaat bagi masyarakat. Melalui kompetensi siswa dan guru, kita ingin membantu warga yang terdampak banjir, tanpa terbebani biaya perbaikan,” ujar Habibul Fuadi di Padang, Selasa (2/12/2025)

Program layanan perbaikan gratis ini melibatkan kompetensi keahlian dari berbagai jurusan di SMKN 5 Padang, seperti Teknik Kendaraan Ringan, Teknik Sepeda Motor, dan Teknik Elektronika. Para guru produktif serta siswa terampil, dilibatkan penuh dalam program ini untuk memastikan kualitas layanan berjalan optimal dan aman.

Selain itu, Habibul Fuadi menyebut, pihaknya juga bekerjasama dengan berbagai mitra industri seperti Toyota Intercom, Honda, Panasonic, dan sejumlah perusahaan lainnya. Ini menunjukkan kuatnya kolaborasi antara sekolah dan dunia industri dalam memberikan manfaat nyata kepada masyarakat.

“Kami bersyukur banyak mitra industri yang ikut mendukung. Ini memperkuat komitmen Pemprov Sumbar untuk membuat pendidikan vokasi hadir di tengah masyarakat, terutama di saat krisis seperti ini,” tambahnya.

Masyarakat yang ingin memanfaatkan layanan ini, dapat langsung mendatangi SMKN 5 Padang atau menghubungi nomor kontak panitia yang tersedia pada pengumuman resmi sekolah.

Habibul Fuadi berharap kegiatan ini dapat memberikan keringanan bagi warga terdampak serta menjadi momentum memperkuat peran SMK sebagai pusat pemberdayaan masyarakat. (adpsb)

Komentar