HKG PKK ke-53 Payakumbuh, Momentum Perkuat Peran Kader hingga Dasa Wisma

Payakumbuh251 Dilihat

Payakumbuh — Peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-53 Kota Payakumbuh dijadikan momentum untuk memperkuat peran kader hingga tingkat Dasa Wisma sebagai unit terdepan dalam pemberdayaan keluarga.

Agenda yang dirangkaikan dengan pencanangan Bulan Bhakti Dasa Wisma Tahun 2025 itu digelar di Aula Ngalau Indah, Balai Kota Payakumbuh, Senin (08/12/2025).

Mengusung tema nasional “Bergerak Bersama PKK Mewujudkan Asta Cita Menuju Indonesia Emas,” kegiatan ini menegaskan pentingnya penguatan gerakan akar rumput demi mewujudkan keluarga yang berdaya dan sejahtera.

Wali Kota Payakumbuh, Zulmaeta, mengatakan pembangunan nasional bertumpu pada kualitas manusia dan keluarga sebagai unit sosial terkecil.

Karena itu, ia menilai keberadaan PKK dan Dasa Wisma menjadi bagian strategis dalam mendukung program pemerintah, mulai dari kesehatan ibu dan anak, penurunan stunting, hingga peningkatan ekonomi keluarga.

“PKK adalah mitra penting pemerintah dalam menjaga ketahanan keluarga dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” kata Wako Zulmaeta.

Menurut dia, keluarga kini menghadapi tantangan yang tidak ringan, termasuk dinamika pengasuhan, tekanan ekonomi, hingga penetrasi teknologi digital.

Namun tantangan itu, lanjutnya, juga menghadirkan peluang bagi keluarga untuk tumbuh menjadi lebih mandiri dan adaptif.

Ia mengapresiasi kinerja PKK Kota Payakumbuh beserta kader di seluruh kelurahan yang dinilai konsisten menjalankan program pemberdayaan.

“Gerakan PKK adalah kekuatan sosial yang memberikan dampak nyata bagi masyarakat,” ucapnya.

Ketua TP PKK Kota Payakumbuh, Eni Zulmaeta, yang membacakan sambutan Ketua Umum TP PKK Pusat, menyebut HKG PKK merupakan ruang refleksi atas perjalanan panjang PKK yang telah berkontribusi sebelum tahun 1970-an.

Gerakan PKK bermula dari Seminar Home Economic di Bogor pada 1957. Inisiatif ini kemudian berkembang di Jawa Tengah pada 1967 oleh Isriati Moenadi, sebelum dideklarasikan sebagai gerakan nasional oleh Tien Soeharto pada 1974.

Sejak itu, PKK tumbuh menjadi kekuatan sosial yang menopang pembangunan keluarga.

“Gerakan PKK telah berkembang menjadi instrumen pemberdayaan yang mampu menjawab kebutuhan masyarakat dalam berbagai bidang, mulai dari pendidikan, kesehatan, ekonomi, sampai lingkungan,” ujarnya.

Ia menegaskan sejumlah agenda prioritas yang harus diperkuat kader PKK, yakni program kerja yang berkelanjutan, penguatan gizi balita dan ibu hamil untuk menekan stunting, peningkatan kapasitas kader melalui digitalisasi dan pelatihan, serta penguatan kemitraan dengan pemerintah, dunia usaha, dan akademisi.

Pada rangkaian kegiatan HKG, PKK kecamatan menampilkan bazar produk Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) kelurahan sebagai bentuk pembinaan berjenjang dari PKK Kota.

Selain itu, digelar penggalangan dana secara badoncek untuk membantu korban bencana di sejumlah daerah di Sumatera Barat.

Aksi tersebut melengkapi donasi yang sebelumnya telah dikumpulkan oleh PKK Kota dan PKK Kecamatan se-Payakumbuh.

Kegiatan ditutup dengan penyerahan hadiah Lomba Dasa Wisma Tingkat Provinsi Sumatera Barat, Lomba Gerakan PKK, dan Lomba Dasa Wisma Tingkat Kota Payakumbuh.

“Kami menilai apresiasi tersebut penting untuk memotivasi kader agar terus berinovasi dalam menjalankan program pemberdayaan keluarga,” pungkasnya. (MC/Zl)

Komentar