Bandar Lampung : Global Surya Islamic School (GSIS) segera menuju penguatan kurikulum Islam terpadu yang berwawasan Islami dari sebelumnya nasional plus yang berwawasan internasional.
Ketua Yayasan GSIS, Dr. H. Andi Surya, menjelaskan, pertemuan Sarasehan Global Surya Islamic School yang bertemakan “Mewujudkan Pendidikan yang Islami yang Berkarakter.
“Menghadapi Tantangan Abad 21′ untuk perubahan menuju konsep Islam Terpadu yang didasari oleh Al-quran dan As-Sunah,”Kata Andi Surya, Senin pagi (22/04/2019).
Sarasehan diikuti orangtua siswa dan diisi oleh 3 pendidik senior Lampung sebagai Tim Penjaminan Mutu GSIS, Pak Imam Santoso, Pak Haryanto dan Pak Banjir Sihite, masing-masinh menjelaskan bahwa Global Surya akan melakukan perubahan dalam sisi pembelajaran.
“Kalau selama ini, tagline Global Surya School National Plus School with International Outloox, sekarang berubah menjadi, National Plus School with Islamic Philosophy,”Ujarnya.
Selanjutnya kurikulum nasional plus GSIS berlandas pada ajaran Al-Quran dan As-Sunnah. Targetnya anak-anak kita memiliki akhlak mulia islami dalam menghadapi tantangan di abad 21.
“Itu garansi yang akan kita berikan, dan juga ditambah dengan tenaga pendidik yang lebih profesional,” Jelasnya.
Sementara itu, anggota Tim Penjaminan Mutu GSIS Drs. H. Haryanto, MSi satu dari tiga pemateri yang mengisi Sarasehan GSIS mengungkapkan, kurikulum yang abadi seharusnya kurikulum yang dapat digunakan untuk mendidik anak-anak, yaitu bersumber dari Al-Quran dan As-Sunnah.
“Kurikulum yang berdasarkan Al-quran, dan As-Sunnah, untuk menyiapkan generasi ke depan yang berakhlak mulia. Insya Allah itu abadi, dan menjamin,”imbuhnya.
Ia menuturkan, dalam pendidikan anak-anak, yang terpenting adalah pendidikan dari orang tua. Karena menurutnya, tak hanya cukup lembaga saja yang bisa membuat pendidikan untuk anak menjadi bagus.
“karena yang terpenting adalah peran orang tua,” sebutnya.
Sementara, materi yang disampaikan salah satu dari tim penjaminan mutu Global Surya Islamic School (GSIS) Drs. Banjir Sihite, M.Pd., menjelaskan, standar mutu atau standar kelulusan pada GSIS di jenjang SD diantaranya terampil baca Al-quran, memiliki hafalan minimal satu jus, dapat melakukan shalat serta sopan santun.
“Sedangkan di jenjang SMA kita harapkan, siswa mampu memahami makna-makna dari ayat pendek Al-quran, hafalan Al-quran minimal 4 jus, memahami dan memiliki hafalan hadis-hadis arbain, dan terampil bahasa asing seperti bahasa inggris, dan Arab,” terang Banjir.
Sedangkan, Ketua Tim Penjaminan Mutu GSIS, Drs. H. Imam Santoso, M.Pd., menuturkan, implementasi komponen penting yang akan dilakukan di GSIS diantaranya karakter, kompetensi, dan literasi, yakni literasi baca, budaya, teknologi, dan keuangan.
“Literasi baca kaitannya dengan Islami, misalkan ayat al quran. Anak-anak tidak hanya membaca, lalu menghafal. Tetapi, di dalam karakter tersebut diharapkan implementasi dari apa yang dia baca. Tidak hanya sekedar membaca, tahu, tetapi bisa mengimplementasikan dalam kehidupan di rumah atau di sekolah. Untuk bisa mewujudkan itu, dilakukan dengan berulang-ulang, atau pembiasaan,”Demikian Imam Santoso.
Ruri/Rls
Komentar