Bandar Lampung : Seketika itu juga sekitar pukul 19.30 WIB, tepatnya di Jalan Pemuda, Kota Semarang, langsung dipenuhi oleh lautan manusia. Tidak hanya masyarakat Semarang, dari luar kota bahkan mancanegera pun berkumpul pada tepian jalan.
Dari berbagai kalangan baik pria, wanita, ortua dan anak-anak seluruhnya berkumpul. Berdiri pada tanda pembatas ditepian jalan, masyarakat memandang jauh ke arah jalan Kapten Piere, sampai Imam Bonjol.
Berkumpul masyarakat dari berbagai daerah tersebut untuk menyaksikan Pawai Budaya yang merupakan rangkaian kegiatan Apeksi ke XIV. Atau yang biasa disebut oleh masyarakat setempat sebagai Semarang Night Carnival (SNC).
Gemerlap cahaya lampu menerangi sepanjang Jalan Pemuda sebagai titik penampilan utama seluruh peserta yang berkostum sesuai dengan devile dan masing-masing kota se-Indonesia.
Sambutan dan antusias masyarakat yang menyaksikan mulai memuncak, ketika gelaran pawai budaya mulai dilaksanakan. Yaitu pada sekitar pukul 20.30 WIB.
Sorot kamera masyarakat terarah seluruhnya kepada masing-masing orang yang mengenakan kostum yang melambangkan serta keasrian dan budaya seluruh kota se-Indonesia.
Secara bergiliran defile perwakilan dari seluruh Kota lewat berlenggak lenggok di jalan Pemuda. Memperlihatkan potensi Kotanya lewat pakaian atau kostum yang dipakai peserta pawai.
Warna warni dan kerlap kerlip kostum para peserta memesona seluruh masyarakat yang hadir menyaksikan event tahunan tersebut. Tak jarang beberapa penonton pun nekat menghampiri peserta untuk sekedar atau berphoto selfie.
Bandarlampung pun turut tampil dalam pawai budaya dengan pada urutan 44, menampilkan potensi serta budaya khas Lampung terutama Kota berjuluk Tapis Berseri.
Usai menampilkan secara bergilir berdasarkan urutannya, sebanyak 4091 dari 95 Kota se-Indonesia sukses menyajikan penampilan terbaiknya dalam Pawai Budaya Apeksi 2019. Dan pawai budaya pun berakhir sekitar pukul 00.00 WIB.
Enj/Putra
Komentar