Bandar Lampung : Universitas Mitra Indonesia (UMiTRA Indonesia) berkomitmen menjadi perguruan tinggi yang berorientasi pada mutu dan kepuasan layanan stakeholder.
“Standart mutu pendidikan adalah kondisi kesesuaian dengan SNPT (Standar Nasional Pendidikan Tinggi)”, Sebut Ketua Yayasan UMiTRA, Dr. H. Andi Surya.
“Selain itu, pimpinan perguruan tinggi diharapkan mampu mentransformasikan, menyebarluaskan pengetahuan, nilai-nilai budaya mutu pendidikan tinggi melalui kebijakan dan pola pikir, pola sikap, dan pola perilaku kepada segenap sivitas akademika dan tenaga kependidikan,”lanjut Andi Surya.
Kegiatan Deklarasi dan penandatanganan komitmen pimpinan UMiTRA Indonesia dalam menerapkan budaya mutu dipimpin oleh Rektor Umitra Indonesia yang dalam hal ini diwakili oleh wakil Rektor I, dr. Zamahsjahri Sahli.,MKM.,AAAK dan Wakil Rektor II, Ir. Maria Septijantini Alie.,MM, dilaksanakan di Ruang pertemuan gedung C Umitra Indonesia, sabtu (27/7).
“Pimpinan di lingkungan UMiTRA Indonesia berkomitmen selalu untuk menjadikan Kampus UMiTRA Indonesia berorientasi kepada mutu dan kepuasaan layanan stakeholder dalam membangun budaya mutu melalui penerapan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI),” Kata Kepala Badan Penjamin Mutu Umitra Indonesia, Susi Indrayani., SE., MM.
Deklarasi yang ditandatangani seluruh pimpinan Universitas Mitra Indonesia mulai dari Ketua Yayasan, Rektor, Wakil Rektor, Dekan, Kepala Badan, Kepala Biro, Kepala Pusat, Kepala Lembaga/Gugus, Ketua Program Studi di lingkungan UMiTRA Indonesia itu berisi komitmen untuk mengembangkan budaya mutu, melalui fasilitas dalam implementasi SPMI.
Wakil Rektor I Dr. H. Zamahsjari Sahli., MKM., AAAK dalam sambutannya mewakili Rektor mengatakan deklarasi ini sangat penting sebagai tonggak awal membangun budaya mutu agar para pimpinan UMiTRA Indonesia beritikad menerapkan budaya mutu di dalam lingkungan kerjanya masing-masing.
“Apalagi pada era Revolusi Industri 4.0 yang penuh tantangan, UMiTRA Indonesia perlu mempersiapkan diri menghadapi situasi dan kondisi ini dengan mempertahankan mutu dan kualitasnya sehingga akan lebih siap serta menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan zaman,” katanya.
Lebih lanjut, Zamahsjari mengatakan, menghadapi tantangan ke depan yang semakin kompleks maka pelaksanaan budaya mutu sangat dibutuhkan dan tidak dapat ditawar lagi.
“Hal ini mutlak dilakukan karena saat ini masyarakatlah yang akan memutuskan dalam memilih perguruan tinggi yang mampu menjamin kompetensi lulusannya,” Pungkasnya.
Gus/Rls
Komentar