Bandar Lampung : Walikota Bandar Lampung mendatangi lokasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kelurahan Way Laga, Kecamatan Sukabumi, Bandar Lampung yang diduga milik salah satu perusahan di Lampung, Kamis, 31 Oktober 2019.
Walikota Herman HN mengetahui adanya Karhutla saat meninjau pembangunan SMP Negeri 39 Way Laga Sukabumi Bandar Lampung.
Berdasarkan informasi yang dihimpun di lokasi kejadian, kebakaran di wilayah perbukitan itu terjadi sekitar pukul 09.00 WIB. Melihat adanya api warga bergegas memadamkan dengan air mengunakan ember.
Namun karena lokasi lahan sangat kering, api menjalar sampai ke atas bukit. Warga kemudian menguhubungi pihak BPBD Kota Bandar Lampung untuk meminta bantuan pemadaman.
Pukul 09.30 waktu setempat dilakukan pemadamaman dengan satu unit mobil Damkar dari kecamatan terdekat. Dalam satu jam pemadaman atau tepatnya pukul 11.00 WIB api belum berhasil dijinakkan seluruhnya.
Pada saat itu pula, Walikota Bandar Lampung Herman HN datang hendak sidak pekerjaan pembangunan di SMPN 30 Way Laga Sukabumi. Melihat adanya kabut asap mengebul ke udara, ia langsung mendatangi lokasi lahan yang terbakar tersebut.
“Hubungi BPBD, bawa mobil Damkar tiga atau empat mobil sekarang,” kata Herman saat meninjau lokasi karhutla.
Sementara Kepala BPBD Kota Bandar Syamsul Rahman mengatakan, pihaknya telah menerjunkan satu unit mobil Damkar ke lokasi kebakaran. Atas permintaan Walikota Bandar Lampung, pihaknya menerjunkan dua unit mobil lagi ke lokasi.
“Ya tadi yang menangani dari pagi satu unit Damkar sudah berhasil memadamkan api di lahan. Namun kebakaran menjalar keatas lahan di perbukitan sehingga tadi kita terjunkan dua damkar lagi,” jelas Syamsul.
Syamsul memberitahukan bahwa pihaknya dalam waktu tiga jam belum berhasil memadamkan api, karena mobil Damkar tidak bisa memasuki wilayah kebakaran.
“Sampai dengan pukul 15.00 WIB tadi belum berhasil memadamkan api. Karena itu lokasi perbukitan sehingga kita tidak bisa jangkau,” kata dia.
Namun dirinya memastikan lahan perbukitan yang terbakar sekitar 1 hektare itu tidak ada korban jiwa dan kerugian dari warga setempat atas kejadian tersebut.
“Tapi apinya tidak besar, dan tidak mejalar ke permukiman. Di atas bukit hanya ada gubuk untuk yang menjaga tanah tersebut, namun tidak ditempati secara permanen,” jelasnya.
Saat diwawacarai Kepala sekolah SMPN 39 Suryono mengatakan, bahwa dirinya tidak mengetahui pasti akibat kejadian tersebut. Namun warga sekitar memang sudah mengkhawatirkan sejak lama akan terjadi kebakaran di wilayah tersebut.
“Tidak tau karena apa kerjadian tersebut, posisi kebakaran itu saat pukul 09.00 WIB saya hendak ke dinas mengambil baju batik, diperjalanan di telepon bahwa ada kebakaran sehingga saya kembali lagi ke sekolah,” paparnya.
Menurutnya, lahan perbukitan yang terbakar bukanlah milik warga setempat melainkan milik perusahaan. Sebab di tanah itu tidak ada warga yang berani menempatinya.
“Tidak ada pemukiman warga di tanah itu, karena kalau keterangan warga itu bukan tanah mereka. Tapi memang warga sudah khawatir dari minggu lalu, karena lahannya kering betul. Yang sudah disiram air pun tadi masih bisa keluar api lagi,” pungkasnya.
Putra
Komentar