Bandar Lampung, (Metropolis.co.id) – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lampung mempersilahkan untuk membawa dugaan “Uang pelicin” untuk menjadi komisioner Komisi Informasi (KI).
“Kalau memang ada, ya silakan kemukakan. Kalau memang itu bisa dibuktikan, bawa saja ke ranah hukum,”kata Ketua Komisi I DPRD Lampung Yozi Rizal, Senin (27/1).
“Capek kita hari-hari belakangan ini oleh isu yang berkembang soal penyebaran berita-berita yang gak benar. Kemudian itu menciptakan sesuatu yang tidak baik di antara interaksi-interaksi kita,”ujar dia.
Seperti sekarang ini, kata dia, ketika ada salah satu atau siapapun yang mengupload dengan tuduhan begini tanpa coba untuk klarifikasi, tentunya menciptakan jurang komunikasi.
“Interaksi antara kami komisi 1 dengan yang bersangkutan. sebaiknya kalau memang ada ya jelaskan saja, siapa pelakunya. Peristiwa seperti apa, nanti saya akan dampingi ke aparat penegak hukum untuk ditindaklanjuti,”ungkap dia.
Saat disinggung soal adanya dugaan titipan calon komisioner KI, kader partai Demokrat ini membantahnya.
“Gak ada. Yang ada itu satu surat dari gubernur ditandatangani dan di stampel menyatakan bahwa salah satu calon itu sebagai utusan pemerintah. Kalau titipan partai gak ada,”ujar dia.
“Tang ada titipan wartawan mencoba menghubungi saya untuk menitip si A si B, ada di WA, saya gak hapus. Nah saya jelaskan silakan perform saja pada saat Fit And Profer Test,” jelas dia.
“Kalau memang dia punya kapabilitas. Kalau memang kompetensinya memungkinkan, ada rekam jejak yang bagus saya yakin akan lolos,”tegas dia.
Selain itu, ia juga membantah adanya dugaan setoran sebesar Rp 30 juta untuk menjadi komisioner KI.
“Sejauh itu saya gak tahu. Kalau memang anda tahu, saya minta datanya siapa,”ungkap dia.
Proses penyeleksian calon Komisioner KI, kata dia, timsel menyerahkan 15 nama ke Komisi I DPRD Lampung.
“15 nama itu tinggal hanya melakukan uji kelayakan dan kepatutan. Itu sudah di lakukan pada tanggal 13 Januari lalu. Kemudian malamnya kita langsung rapat pleno dan ke esokan harinya langsung di serahkan kepimpinan,”ucap dia.
“Tolong ya kalau misalnya benar, kita tidak menampik, inikan ada 15 orang. ada mungkin yang main main, bahkan saya dengar ketika tanggal 13 itu ada di antaranya yang tidak hadir ini mencoba menghubungi calon untuk minta uang,”ucapnya.
“Untung calon itu gak ngasih. nyatanya calon itu gak lolos, padahal orang itu sama sekali tidak ada berkoordinasi dengan kita.Sejauh yang kami tahu tidak ada disini. Makanya saya berterima kasih, kalau ada kawan-kawan bisa menunjukan bukti tentang itu,”jelas dia.
Red
Komentar