Nuansa, (Metropolis.co.id) – Selain sebagai hari lingkungan hidup sedunia ternyata ada juga beberapa catatan penting pada 5 Juni, salah satunya hari lahir seorang pencipta lagu ‘Buruh Tani’ atau ‘Pergerakan’ yang selalu dinyanyikan dalam setiap aksi-aksi demonstrasi.
Namun tahukah anda siapa pencipta lagu pergerakan tersebut ?
Yah benar sekali, namanya ialah Safii Kemamang, ia adalah seorang pria kelahiran Lamongan, Jawa Timur pada 05 Juni 1976. Yang kini dikabarkan sudah hijrah ke timur leste dengan aktivitasnya.
Dalam lirik sebenarnya Safi’i juga menyebut bahwa sebenarnya nama judul lagu tersebut adalah Pembebasan bukan Buruh tani, namun itu terlanjur tenar di seluruh pelosok nusantara.
Sekilas menilik kebelakang ternyata sang pencipta lagu Safi’i adalah seorang pemuda pergerakan yang tergabung pada Komite Nasional Perjuangan Demokrasi (KNPD) yang aktif bergerak bersama mahasiswa dan massa lain nya pada masa KUDATULI (kerusuhan dua puluh tujuh juli) 1996 lalu.
Lagu ini dulunya sebagai mars pergerakan untuk menunjukan protes besar-besaran pada rezim saat orde lama, dimana aksi meluas diseluruh penjuru nusantara oleh mahasuiswa, kaum buruh, tani kota dan lainya.
Lalu bagaimana pula soal lagu ‘Buruh Tani’ atau ‘Pergerakan’ ?
Yah lagu ini sebenarnya mengalami sedikit pergeseran lirik dewasa ini, beberapa orang yang mencoba me-Cover ulang banyak juga yang tak sesuai lirik, sekdar informasi kami juga menyaduir beberapa perubahan lirik asli tersebut.
Berikut Lirik Lagunya :
Buruh, tani, mahasiswa, rakyat miskin kota
Bersatu padu rebut demokrasi
Gegap gempita dalam satu suara
Demi tugas suci yang mulia
Hari-hari esok adalah milik kita
Terciptanya masyarakat sejahtra
Terbentuknya tatanan masyarakat
Indonesia baru tanpa Orba
Marilah kawan mari kita kabarkan
Di tangan kita tergenggam arah bangsa
Marilah kawan mari kita nyanyikan
Sebuah lagu tentang pembebasan
Di bawah kuasa tirani
Kususuri garis jalan ini
Berjuta kali turun aksi
Bagiku satu langkah pasti
Dan ini lirik aslinya:
Buruh, tani, mahasiswa, kaum miskin kota
Bersatu padu rebut demokrasi
Gegap gempita dalam satu suara
Demi tugas suci yang mulia
Hari-hari esok adalah milik kita
Terbebasnya massa rakyat pekerja
Terciptanya tatanan masyarakat
Demokrasi sepenuhnya
Marilah kawan mari kita kabarkan
Di tangan kita tergenggam arah bangsa
Marilah kawan mari kita nyanyikan
Sebuah lagu tentang pembebasan
Lagu ini diciptakan Safi’i kemamang di Surabaya pada akhir tahun 1996, dan mulai diajarkan kepada kawan-kawanya yakni Riski, Dominggus, dan lain-lain, sejak awal 1997.
MP1
Komentar