Kendari, (Metropolis.co.id) – Wakatobi merupakan salah satu kabupaten di Sulawesi Tenggara yang menjadi magnet para wisatawan, selain keindahan bahari dan bawah lautnya ternyata kabupaten ini menyimpan banyak potensi.
Tahukah anda? bahwa masyarakat setempat sering nyebut bahwa nama Wakatobi itu memiliki kepanjangan dengan historinya.
Wakatobi -wangi-wangi Waka Kaledooa Tomia Biniongko negito mereka menyabutnya.
“Dimanapun surfing digital melalui mesin pemelusur google maka anda akan mendapatkan indahnya panorama alam dan laut Wakatobi, semua masih dijaga keasrianya, ” kata bapak Husria dari Dinas UMKM Wakatoni menyambut penulis di stand yang ditunggu ya.
Husri menuturkan Wakatoni ini banyak wisata baharinya, senua masih asri apa lagi wisata bawah lautnya, itu membuat pelancing selalunterkenang.
“Alam bawah laut pesisir pantainya indah sekali, disana ada diving nya,” tuturnya.
Selain menjadi wilayah eklusif Wakatoni juga ternyata Ini jadi warisan unescounesco sebagai cagar biosfer dunia yang menjadi kebanggaan Indonesia.
“Ya masuk warisan Unesco, menyelami bawah laut Wakatobi akan memacu decak kagum,” jelasnya dengan penuh penasaran.
Selain bercerita tentang potensi wisata, ternyata Wakatobi juga memiliki beberapa khas dari segi kerajinan tangan dan kain tenun.
“Ada tenun ada sarung ini ragam jenisnya, ” sambil mengangkat salah satu sarung khas dengan motif indahnya.
Selain kain, ada juga produk craft yang berbahan dari tanaman, secara umum orang menyebut lamtoro atau pete cina, tapi disini dijadikan produk craft yang bermanfaat.
“Produk kita ada kerajinan dari pete cina lamtoro agung jadi keraninan kotak tisu dan lainya, itu dikemas supaya manfaat jadi tak hanya dimakan lalu dibuang,” ujarnya.
Tas dari fora yang dulunya tak berguna tapi disulap jadi tas dengan anyaman yang rapi
Kita juga punya tenun,
Terlihat juga ada beberapa kerajinan yang menghiasi stand mereka dengan motif dan warna yang indah.
“Terimakasih PWI kota bisa menampilkan galeri ini l, sehingga berguna bagi pelaku UmKM untuk meningkatkan pendapatan hasil produknya, ” demikian Husri.
Poet
Komentar