Padang, (Metyropolis.co.id) – Sumatera Barat (Sumbar) dengan potensi keelokan alam, budaya dan kulinernya dipilih sebagai provinsi pertama dimulainya program pemulihan pariwisata Indonesia yang dicanangkan Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI).
Ketua Umum PHRI, Hariyadi Sukamdani meyakini, Sumbar bisa menjadi penggerak kebangkitan ekonomi Indonesia dari sektor Pariwisata.
“Tahun ini kita mulai project pemulihan dan kebangkitan pariwisata Indonesia, dari Sumatera Barat. Dengan Destinasi yang banyak, potensi diaspora serta kekayaan alam, budaya dan kulinernya, kami yakin Sumbar bisa,” kata Hariyadi, usai jamuan makan malam bersama pengurus PHRI se-Indonesia di Auditorium Gubernuran Sumbar, Selasa (8/2/2022).
Untuk itu, Hariyadi mohon dukungan kepala daerah serta semua stakeholder untuk menciptakan Sumbar sebagai salah satu destinasi wisata andalan. Dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II PHRI Tahun 2022 yang akan berlangsung di Hotel Pangeran Beach, Rabu (9/2/2022), salah satu agendanya adalah menyusun calender of ivent Pariwisata Indonesia, khususnya di Sumbar.
“Kita tidak bisa kerja sendiri, harus bersama dengan semua stakeholder. Karena itu kami mohon dukungan gubernur, dan akan bangun kerjasama juga dengan Kadin, BUMN, dan maskapai. Semoga dengan Rakernas II PHRI Tahun 2022,.dengan tema “Pulih dan Bangkit Pariwisata Indonesia” akan memberikan dampak positif pada perekonomian tanah air,” harap Hariyadi.
Gubernur Sumbar, Buya Mahyeldi menyambut positif harapan tersebut. Dukungan penuh akan diberikan pada upaya yang dilakukan PHRI. Sebab pertumbuhan sektor pariwisata menurut Buya Mahyeldi sangat berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat.
“Atas nama Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, saya mengucapkan terimakasih pada PHRI yang telah memilih Sumbar sebagai lokasi Rakernas II, termasuk juga menjadikan Sumbar daerah awal pelaksanaan program pemulihan pariwisata. Kami akan berikan dukungan maksimal untuk PHRI, sebab sektor pariwisata adalah sektor yang paling cepat meningkatkan pertumbuhan ekonomi,” ujar Buya Mahyeldi.
Lebih lanjut gubernur memaparkan beberapa potensi wisata Sumbar yang saat ini tengah menjadi perhatian yakni pengembangan wisata berbasis nagari (desa wisata) yang jumlahnya mencapai 300 nagari. Beberapa diantaranya meraih penghargaan nasional dari kementerian pariwisata sebagai desa wisata terbaik.
Selain itu, tambah gubernur, juga akan ada pembenahan jalur kereta api ke Kota Sawahlunto sebagai salah satu daerah dengan potensi wisata sejarah yang menjadi warisan dunia.
“Sejalan dengan itu, jajaran Pemprov Sumbar melalui OPD terkait juga akan membenahi berbagai sarana dan fasilitas pendukung, sehingga Tahun 2023 nanti kita akan meluncurkan Visit Beautiful West Sumatra. Semangat sinergi dan kolaborasi jadi dasar karena memang tidak bisa dilakukan sendiri dan perlu dukungan dari banyak pihak,” sambung gubernur.
Rakernas II PHRI Tahun 2022 ini dihadiri perwakilan BPD PHRI dari 26 provinsi. Ketua BPD PHRI Sumbar, Rina Pangeran, mengatakan kegiatan diawali dengan Rapimnas dan dilanjutkan dengan Rakernas.
Pelaksanaan Rakernas menurut Rina juga sudah menerapkan prokes ketat, dimana seluruh peserta wajib memiliki bukti tes PCR, lalu harus tes antigen kembali setelah berada di Sumbar.
“Alhamdulillah antusias kehadiran peserta ke Ranah Minang sangat tinggi. Peserta hadir dari 26 provinsi. Mohon dukungan penuh bapak gubernur agar pariwisata kita pulih dan bangkit kembali,” ucap Rina.
Turut hadir dalam jamuan makan malam Rakernas PHRI tersebut, Sekjen BPP PHRI Pusat, Maulana Yusran, tokoh perantau dan sejumlah kepala OPD dilingkup Pemprov Sumbar.
Jamuan makan malam ini juga dimeriahkan dengan penampilan Tari Sakato, sebuah tari pasambahan kreasi dari Sanggar Seni Abai Sakato, Solok Selatan, yang mendapat aplaus dari peserta Rakernas.(doa/MMC)
Dinas Kominfotik Sumbar
Komentar