Bandar Lampung, (Metropolis.co.id) – Target dan program kerja menjadi konsep utama ketua terpilih Pengurus Provinsi Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Pengprov Percasi) Lampung, masa bakti 2022 – 2026. Yanuar Irawan.
Hal tersebut perlu dan penting dilakukan sedini mungkin, guna menggapai prestasi terbaik di level nasional, khususnya PON Aceh – Medan mendatang.
“Jujur, menjadi ketua Pengprov Percasi ini beban yang sangat berat. Namun, karena ini amanah teman – teman Pengkab dan penggiat olahraga catur di lampung. Saya punya komit dan target Catur lampung bisa memberikan kontribusi terbaik yaitu emas di PON Aceh – Medan mendatang,” kata Ketua Percasi Lampung terpilih, Yanuar Irawan. Senin (17/1/2022).
Namun, kata Ketua Komisi V DPRD Lampung itu. Prestasi yang di targetkan tidak akan bisa tercapai tanpa konsep yang terprogram. Yaitu pembinaan berjenjang dan kontrol yang baik. Oleh karena itu, pihaknya meminta kepada Pengkab untuk menggelar turnamen atau kejuaraan diberbagai usia. Dan hasil turnamen tersebut, bisa menjadi rujukan Pengprov untuk melakukan pembinaan berkelanjutan.
“Atlet harus dipersiapkan, karena ada sejumlah kegiatan menanti. Baik Kejurda, Porprov, dan Kejurnas. Nah, kami Percasi butuh atlet berkualitas. Disini peran Pengkab sangat penting, untuk mencari dan menemukan atlet berbakat yang ada di daerah untuk kita bina menjadi yang terbaik,” ujarnya.
Selain itu, lanjut politisi PDIP Lampung tersebut. Dirinya berkomitmen untuk memberdayakan atlet putra daerah dan membina atlet yang memang sudah ada. Karena, pada prinsipnya semua atlet sama, dan yang membedakan adalah pembinaan. Sebab, sebagus apapun atlet, tidak akan bisa meraih pretasi dilevel nasional tanpa adanya pembinaan yang berkelanjutan.
“Ini saya tekankan kepada pengurus dan teman – teman yang lain. Persoalan di PON Papua atlet Catur belum bisa mempersebahkan medali, sudah menjadi PR saya. Apalagi, saya melihat langsung kemarin di Papua, dan kelemahan kita di Mental bertanding yang kurang. Ini kita akan benahi dikepengurusan mendatang,” tegasnya.
Red
Komentar