Bandar Lampung, (Metropolis.co.id) – Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Lampung (Unila) membuka acara konferensi The 4th Universitas Lampung International Conference on Science, Technology, and Environment (ULICoSTE), Kamis hingga Jumat, 7 dan 8 September 2023.
Kegiatan bertema ‘Technology and Sustainabilty: Innovations and Solutions for Shaping the Future‘ dibuka oleh Sekretaris LP2M Unila Suparman Arif, S.Pd., M.Pd., di Hotel Radisson, Bandarlampung.
The 4th ULICoSTE tahun ini berfokus pada kemajuan teknologi terbaru dan bagaimana keuntungan dari teknologi tersebut akan berdampak pada masa depan dunia.
Suparman Arif dalam sambutannya mengatakan, acara ini merupakan wujud nyata dari komitmen Unila untuk memajukan penelitian, pengembangan, dan pemahaman dalam konteks sains, teknologi, dan lingkungan.
“Tantangan global yang kita hadapi bersama, seperti perubahan iklim, keberlanjutan sumber daya alam, dan pengelolaan lingkungan, menuntut adanya solusi yang inovatif dan berkelanjutan,” ujarnya.
ULICoSTE tahun ini menghadirkan pembicara utama dari negara Prancis, Palestina, Cina, dan Indonesia.
Keynote speaker meliputi Assoc. Prof. Jiajia Shan, Ph.D. dari Dalian University of Technology, China, Assoc. Prof. Mohammed Benaouda, Ph.D., dari Institut Agro Dijon, Prancis, Prof. Wersam Almadhoun dari Gaza University, Palestina, Prof. Diding Suhandy dari Unila, dan Prof. Nurul Taufiqurrahman, Ketua Masyarakat Nano Indonesia Brin.
Dalam konferensi internasional ini para peserta mempresentasikan dan merumuskan kajian teori dan konsep ilmu pengetahuan sosial dan teknologi berkelanjutan.
Ia menyampaikan, kegiatan ini memberikan kontribusi dan membangun kolaborasi dibidang akademik, khususnya pada topik-topik potensial yang berfokus pada kemajuan teknologi terkini dan pemanfaatannya di masa depan.
Adapun topic research yang dibahas mencakup new technologies and innovative business models, the impacts of digital transformation on industries, the potential of artificial intelligence (AI), science, technology, and eco-friendly materials, technologies and carbon emissions, waste management and material recycling, and innovative sustainable agriculture and food system.
Usai sesi pemaparan materi oleh keynote speaker, para peserta melanjutkan kegiatan pada pararel session dan mempresentasikan hasil riset yang telah dilakukan.
Diharapkan konferensi ini dapat menjadi ruang interaksi intelektual-akademik kolektif-kolegial bagi para ilmuwan, peneliti, dan cendekiawan lintas disiplin ilmu sosial dan lingkungann teknologi, sehingga dapat menginspirasi munculnya ide dan teori para peneliti.
Humas UNILA
Komentar