Sumbawa, (Metropolis.co.id) – Kepala Karantina Pertanian Sumbawa Ida Bagus Putu Raka Ariana mengungkapkan alasan mengapa pohon pule atau pulai harganya mencapai ratusan juta rupiah. Pohon yang akan ditanam di halaman Istana Negara di Ibu Kota Negara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, tersebut harganya Rp 450 juta.
Ariana menuturkan pohon pule ada yang dijual hingga Rp 1,2 miliar. “Bisa mahal karena untuk mencabutnya butuh alat berat dan tenaga besar,” tuturnya kepada detikBali, Rabu (27/9/2023).
Selain itu, perlu truk besar untuk mengangkut pohon itu. Biaya pengangkutannya menuju IKN juga besar.
Sebelumnya, seorang pengusaha tanaman hias asal Kediri, Jawa Timur, mengungkapkan ongkos kirim pohon pule dari Kediri ke IKN bisa mencapai Rp 200 juta.
Ariana mengatakan pohon pule dari Sumbawa yang dibeli oleh kontraktor pembangunan IKN merupakan pohon yang dirawat di pekarangan rumah dan bukan berasal dari kawasan hutan lindung maupun dari hutan luar kawasan. “Kalau melihat nota angkutan dari dinas terkait, pohon itu dari pekarangan,” ujarnya.
Sebelumnya, proses pemeriksaan hingga pencabutan pohon pule yang akan ditanam di IKN viral di berbagai media sosial (medsos) setelah diunggah oleh beberapa pengguna TikTok, Facebook, dan Instagram. Pohon itu memiliki diameter batang mencapai 1,04 meter.
Pohon pule merupakan jenis tanaman dengan batang kayu yang sangat keras. Pohon itu memiliki nama ilmiah Alstonia Scholaris. Pohon ini mudah dijumpai di daerah China, India, Asia Tenggara, hingga Australia.
Pohon pule dikenal dengan beragam nama di berbagai negara, seperti white cheseewood, blackboard tree, hingga pohon iblis. Disebut pohon iblis karena bagian-bagian dari pohon ini dinilai membahayakan manusia maupun hewan. Padahal, pohon pule juga memiliki segudang manfaat, utamanya untuk kesehatan.
detik
Komentar