Rencana Mahfud Mundur dari Menteri Direspons Jokowi

Politik936 Dilihat

Jakarta, (Metropolis.co.id) – Cawapres nomor urut 3 Mahfud Md berencana mundur dari jabatan Menteri Koordinator bidang Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam). Pernyataan Mahfud itu pun direspons Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Mulanya, Mahfud Md buka suara soal isu mundurnya dia dari posisi Menko Polhukam. Mahfud mengaku sudah berencana mundur sejak debat pertama Pilpres 2024.

“Saya merencanakan mengundurkan diri itu sebenarnya sudah lama ketika akan mulai debat pertama,” kata Mahfud di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (23/1/2024) malam, dalam acara ‘Tabrak Prof Mahfud’.

Salah satu alasan Mahfud ingin mundur dari Menko Polhukam adalah agar bisa leluasa membuka data dan menyampaikan kritik kepada pemerintahan.

“Agar lebih leluasa membuka data sebenarnya sehingga lebih etis jika saya membaca data-data itu jika saya tidak di pemerintahan,” ujarnya.

Pertimbangan lainnya adalah mengenai etikanya terhadap Presiden Jokowi. Dia mengatakan diangkat secara terhormat dan penuh kepercayaan oleh Jokowi menjadi Menko Polhukam.

“Tetapi, pada waktu itu ada beberapa pertimbangan, pertimbangannya adalah perlu etika saya kepada Pak Jokowi. Saya dulu diangkat oleh beliau dengan sangat terhormat dengan penuh kepercayaan kepada beliau sebagai presiden rakyat dan saya harus mempersiapkan masa transisi baik-baik. Karena saya akan bersama calon presiden lain namanya Pak Ganjar Pranowo” ujarnya.

Tunggu Momentum Tepat

Mahfud mengatakan akan mundur pada waktu yang tepat. Dia mengaku sudah sepakat dengan Ganjar Pranowo soal pengunduran diri tersebut.

“Saya sudah sepakat dengan Pak Ganjar Pranowo untuk saya mundur pada momentum yang tepat sambil membuat masa transisi itu,” ujarnya.

Mengapa tidak dilakukan sekarang? Mahfud memberikan dua alasan.

“Satu, menurut aturan itu tidak dilarang. Dulu yang tidak dilarang itu menteri, pejabat-pejabat pusat lah. Tetapi, menjelang pilpres yang kemarin, ditambah lagi aturannya, bahkan wali kota pun ya tidak harus mundur. Aturannya ditambah, padahal itu aturan lama yang hanya menyebut menteri dan pejabat-pejabat tertentu, tapi tidak apa-apa,” katanya.

“Kedua, saya juga ingin memberi contoh, kalau saya ini menjadi calon wakil presiden masih merangkap, apakah saya masih menggunakan kedudukan saya untuk memanfaatkan fasilitas negara atau tidak. Ini sudah 3 bulan saya lakukan, saya tidak pernah menggunakan fasilitas negara,” tambahnya.

Ungkit Pidato Terima Kasih ke Jokowi

Mahfud mengatakan dia menunggu momentum yang tepat untuk mengundurkan diri dari kabinet. Dia lalu mengungkit pidato seusai Debat Pilpres 2024 sesi keempat yang melibatkan ketiga cawapres. Saat itu, dia menyampaikan pidato yang menyatakan terima kasih kepada Presiden Jokowi.

“Pada saat penutupan debat itu saya kan membacakan sebuah pernyataan ‘saya berterima kasih kepada Pak Jokowi yang telah mengangkat saya 4,5 tahun lalu sebagai Menko Polhukam’,” kata Mahfud.

Mahfud mengatakan dia meyakini saat itu Jokowi punya niat baik saat menunjuknya menjadi Menko Polhukam menggantikan Wiranto.

“Dan saya percaya dia punya niat baik untuk rakyat ketika mengangkat saya sebagai Menko Polhukam, dan saya membantunya,” katanya.

Namun kali ini dia mengatakan akan melanjutkan tugas itu bersama pasangannya, Ganjar Pranowo, jika terpilih di Pilpres 2024 nanti.

Komunikasi dengan Jokowi

Terkait keinginan mundur itu, Mahfud Md mengatakan dia akan mengkomunikasikan itu ke Presiden Jokowi. Menurutnya, itu perlu dilakukan sebagai bentuk penghormatan dirinya ke Jokowi.

“Justru (komunikasi dengan Presiden Jokowi) itu yang harus saya lakukan agar saya lebih menghormati beliau, tidak colong playu, tetapi akan menyampaikan dengan baik-baik,” katanya.

Mantan Ketua MK itu juga mengatakan rencananya mundur sebagai Menko Polhukam juga akan dibicarakan lagi dengan Tim Pemenangan Nasional (TPN). Dia mengatakan rencana pengunduran itu harus disampaikan dengan cara baik-baik.

“Dan juga momentumnya akan dibicarakan lagi dengan Tim Pemenangan Nasional dan pimpinan koalisi pengusung sebagaimana pun tidak bisa berjalan sendiri. Ini terikat secara kenegaraan terikat sebagai menteri harus ikut pada apa yang digariskan presiden,” tuturnya.

“Tetapi sebagai calon wakil presiden harus ikut partai pengusung, ketemu dengan TPN di situlah akan ditentukan cara yang terbaik bukan dengan cara meremehkan atau ngambek. Tidak, dengan cara baik-baik karena negara ini harus dikelola dengan cara yang indah demi kepentingan rakyat,” lanjutnya.

Respons Jokowi

Soal rencana Mahfud Md mundur direspons Presiden Jokowi. Jokowi menghargai keputusan itu.

“Ya itu hak dan saya sangat menghargai,” ujar Jokowi di Pangkalan TNI AU Halim, Jakarta, Rabu (24/1).

detik

Komentar