Migrant CARE Temukan 3 Ribuan Nama Ganda di DPT Johor Bahru Malaysia

Politik1136 Dilihat

Jakarta, (Metropolis.co.id) – Migrant CARE mendatangi Bawaslu RI untuk melaporkan dugaan pelanggaran administrasi yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU RI) dan Panitia Penyelenggara Pemilihan Umum Johor Bahru, Malaysia. Migrant CARE menemukan adanya 3.238 pemilih dengan nama ganda terdaftar di Daftar Pemilih Tetap Luar Negeri (DPTLN) Johor Bahru, Malaysia.

“Tim Migrant CARE menemukan sekitar 3.238 nama dengan alamat dan umur yang sama. Artinya, pada DPTLN Johor Bahru PPLN mempublikasikan nama, umur, dan alamat masing-masing warga negara,” kata Direktur Eksekutif Migrant CARE, Wahyu Susilo, di Bawaslu RI, Jakarta Pusat, Kamis (1/2/2024).

Wahyu mengatakan selain 3.238 nama ganda, pihaknya juga menemukan adanya data ganjil dalam DPT Johor Bahru. Wahyu menilai KPU tidak memiliki satu standar baku bagaimana penetapan data DPTLN di masing-masing kota/negara.

“Terdapat 22 orang dari DPTLN Johor Bahru, Malaysia bertuliskan alamat Indonesia yaitu Sumenep, Jawa Timur. Terdapat 2 orang yang tertulis beralamat Indonesia yaitu Jember, Jawa Timur. Terdapat 19 nama dalam data tertulis beralamat ‘bercuti/rehat/pulang’,” ujarnya.

Wahyu menuturkan Malaysia merupakan negara yang menjadi fokus pemantauan Migrant CARE dalam Pemilu 2024. Wahyu menyebut Johor Bahru merupakan salah satu wilayah dengan jumlah pemilih terbanyak Pemilu Indonesia di luar negeri.

“Total pemilih 119.491 orang. Perlu disadari bersama bahwa pekerja migran Indonesia adalah yang menjadi total mayoritas pemilih yang ada di luar negeri,” ungkapnya.

“Di Malaysia sendiri, ada tiga metode memilih yaitu melalui KSK (Kotak Suara Keliling/Dropping Box), Pos/Surat dan TPS yang patut menjadi perhatian bersama,” sambungnya.

Sebelumnya, pada Jumat (26/1) Wahyu mentatakan Migrant CARE juga melaporkan KPU dan PPLN New York ke Bawaslu. Laporan itu atas dugaan pelanggaran administrasi yang sama, yakni terdapat data ganda di DPTLN.

“DPTLN New York dalam temuan kami memuat 374 data ganda berupa nama yang spesifik dengan metode memilih yang berbeda,” tuturnya.

detik

Komentar