Planet Tetangga Bumi Ternyata Dipenuhi Berlian

Nasional1491 Dilihat

Jakarta, (Metropolis.co.id) – Ilmuwan menciptakan sebuah simulasi yang hasilnya menunjukkan bahwa salah satu planet tetangga Bumi, Merkurius, memiliki lapisan berlian setebal 14 km bersembunyi jauh di bawah permukaannya.

Meski demikian, tidak ada peluang untuk menambang berlian ini. Bagaimanapun, temuan ini mungkin dapat menjelaskan beberapa misteri terbesar di planet ini.

Studi yang dipublikasikan di jurnal Nature Communications ini membahas tentang komposisi dan medan magnet unik planet tersebut. Medan magnet Merkurius jauh lebih lemah dibandingkan dengan Bumi.

Namun, terdapat magnetisme tidak terduga karena planet ini sangat kecil dan tidak aktif secara geologis.

Planet ini juga memiliki bercak gelap langka di permukaan yang diidentifikasi sebagai grafit oleh misi Messenger NASA. Rekan penulis studi dan staf ilmuwan di Center for High-Pressure Science and Technology Advanced Research di Beijing, Yanhao Lin, mengatakan bahwa fitur ini memicu rasa ingin tahu di kalangan ilmuwan.

“Kandungan karbon yang sangat tinggi di Merkurius membuat saya menyadari bahwa sesuatu yang istimewa mungkin terjadi di bagian dalamnya,” ujarnya seperti dikutip dari WIO News.

Terbentuknya Berlian di Merkurius

Bagaimana berlian terbentuk di bawah permukaan Merkurius? Menurut para ilmuwan, bahkan setelah keanehan Merkurius, ia terbentuk serupa dengan bagaimana planet terestrial lainnya terbentuk oleh pendinginan samudra magma panas.

Dalam kasus Merkurius, lautan ini dipenuhi silikat dan karbon. Logam-logam tersebut mula-mula menggumpal di dalamnya dan membentuk inti pusat sementara magma yang tersisa mengkristal menjadi mantel tengah dan kerak luar planet.

Para peneliti selama ini yakin bahwa suhu dan tekanan mantel cukup baik bagi karbon untuk membentuk grafit, yang melayang di atas permukaan karena lebih ringan daripada mantel.

Menurut penelitian tahun 2019, mantel Merkurius diketahui 50 km lebih dalam dari yang diyakini sebelumnya. Hal ini diperkirakan akan meningkatkan suhu dan tekanan di batas antara mantel dan inti dan menciptakan kondisi yang memungkinkan karbon mengkristal menjadi berlian.

Untuk meneliti kemungkinan ini, cairan kimia yang mencakup zat besi, silika, dan karbon dibuat oleh tim peneliti Belgia dan China, termasuk Lin.

Campuran tersebut, yang mirip dengan beberapa jenis meteorit, diyakini mirip dengan lautan magma di Merkurius saat masih muda.

detik

Komentar