Pj.Gubernur Samsudin dan Ibu Maidawati Hadiri Peringatan Maulid Nabi Muhammad, Ajak ASN Teladani Rasulullah

Saburai18 Dilihat

Bandarlampung, (Metropolis.co.id) – Pj. Gubernur Lampung Samsudin dan Ibu Maidawati Retnoningsih Samsudin menghadiri acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 H, yang dilaksanakan di Balai Keratun, Kompleks Kantor Gubernur Lampung, Bandarlampung, Rabu (25/9/2024).

Tema acara kali ini adalah “Melalui Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Mari Kita Menggapai Kebahagiaan dengan Meneladani Rasulullah SAW.”

Dalam kegiatan tersebut, Samsudin mengajak seluruh aparatur pemerintah untuk menjadikan Rasulullah SAW sebagai teladan dalam menjalani kehidupan, khususnya dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.

“Acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini bukan hanya sekadar momentum untuk diperingati, tetapi juga menjadi kesempatan bagi kita untuk meneguhkan niat dan ikhtiar menjadikan Rasulullah sebagai junjungan yang harus kita ikuti. Apa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad adalah jalan terbaik dalam kehidupan kita,” ujar Samsudin di hadapan peserta acara tersebut.

Pj. Gubernur menjelaskan betapa pentingnya pemahaman bahwa Rasulullah SAW adalah sosok yang akan memberikan syafaat di akhirat.

“Saat kita berada di hadapan Allah SWT, hanya ada satu yang dapat membela kita, yaitu Nabi Muhammad SAW. Oleh karena itu, dalam doa kita selalu memohon agar Rasulullah menjadi penghuluku, dan memberi syafaat kepada kita semua,” tambahnya

Samsudin menyoroti pentingnya meneladani ajaran Rasulullah, khususnya dalam aspek kejujuran, amanah, keadilan dan kasih sayang.

“Nilai-nilai ini sangat relevan bagi kita, khususnya sebagai aparatur pemerintah yang dituntut untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Di tengah berbagai tantangan, kita harus tetap konsisten mengamalkan prinsip-prinsip ini dalam kehidupan sehari-hari,” jelasnya.

Dia juga mengakui tantangan berat yang dihadapi para ASN dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat di era digital dan media sosial.

“Kita sering dikritik, meski sudah memberikan yang terbaik. Oleh karena itu, kita harus memiliki hati yang besar, kesabaran, dan keikhlasan. Jika tidak tahan kritik, mungkin lebih baik tidak menjadi pegawai negeri,” kata Samsudin tegas.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa keteguhan hati dan kesabaran adalah hal yang diajarkan oleh Rasulullah.

Samsudin berharap ceramah yang disampaikan oleh Ustadz Dr. H. Mahmudin Bunyamin, Lc., MA, dalam acara tersebut dapat memperdalam pemahaman tentang keteladanan Nabi Muhammad SAW.

“Saya berharap Pak Ustadz bisa lebih banyak mengulas bagaimana keteladanan Nabi harus kita contoh, terutama dalam mengelola program-program pemerintah dan melayani masyarakat Lampung yang kita cintai,” tambahnya.

Samsudin menyampaikan harapannya agar seluruh peserta dapat mengamalkan nilai-nilai yang disampaikan dalam ceramah agama dan menjadikannya sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari.

Dia menutup sambutannya dengan mengingatkan pentingnya kebersamaan dan kekompakan dalam menjalankan tugas pelayanan kepada masyarakat.

“Mari kita bersama-sama mengabdi kepada masyarakat dengan sebaik-baiknya, menjadikan ajaran Rasulullah sebagai pedoman dalam setiap tindakan, dan berusaha meraih ridho Allah SWT dalam setiap langkah kita,” pungkasnya.

Dalam laporan Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Yulia Megaria, disebutkan bahwa acara ini diselenggarakan berdasarkan surat Sekretaris Daerah Provinsi Lampung nomor 400.8.1/47/12/02/2024 tanggal 19 September 2024 dan dihadiri sekitar 350 peserta dari berbagai kalangan.

Dalam ceramahnya, Ustadz Dr. H. Mahmudin Bunyamin menekankan pentingnya peringatan Maulid Nabi sebagai ungkapan kecintaan kepada Rasulullah.

“Peringatan ini adalah bentuk bukti bagaimana kita mencintai Nabi Muhammad SAW. Semoga kita semua bisa meneladani sifat-sifat beliau dalam setiap aspek kehidupan,” tuturnya.

Acara ini dihadiri juga oleh berbagai kalangan, termasuk Anggota Forkopimda Provinsi Lampung, Jajaran Kepala OPD di Lingkungan Pemerintah Provinsi Lampung, pimpinan perguruan tinggi, ulama, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta pimpinan ormas Islam dan pondok pesantren.

Adpim

Komentar