PP Muhammadiyah Kecam Aksi Penembakan Brutal di New Zealand

Nasional, Nuansa397 Dilihat
PP Muhammadiyah Kecam Aksi Penembakan Brutal di New Zealand

Jakarta : Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah mengecam aksi penembakan brutal di dua masjid selandia Baru (New Zealand). Muhammadiyah menyebut pelaku penembakan masjid itu sebagai musuh agama dan kemanusiaan.

“Terorisme itu musuh agama dan kemanusiaan. Karena itu siapa pun pelaku teror, ia adalah musuh agama dan kemanusiaan,” kata Wakil Ketua Majelis Hukum dan HAM PP Muhammadiyah, Maneger Nasution, dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3/2019).

“Dunia kemanusiaan kembali berduka. Kali ini terjadi aksi terorisme-terorisme berupa penembakan di masjid di Christchurch Selandia Baru pada Jumat (15/3) siang. Penembakan itu terjadi terhadap umat Islam yang shalat Jum’at,” sambungnya.

Dia meminta otoritas setempat untuk mengusut tuntas kasus penembakan brutal ke masjid itu. Bagi Maneger, pelaku penembakan layak dihukum maksimal.

“Aparat setempat harus mengusut tuntas siapa pun pelaku dan di balik aksi keji itu. Mereka laik dihukum dengan sangat berat dan keras. Mereka penjahat keagamaaan dan kemanusiaan,” ujarnya.

Dia juga mengimbau seluruh masyarakat dalam negeri untuk menahan diri. Selain itu, dia meminta pemerintah untuk mencegah aksi terorisme serupa terjadi di Indonesia.

“Pemerintah Indonesia harus memastikan bahwa kasus terorisme di Selandia Baru itu tidak terinportasi ke Indonesia yang berpotensi mengganggu keguyuban nasional,” imbuhnya.

Pelaku penembakan brutal di sebuah masjid di Christchurch, Selandia Baru sempat menayangkan aksi brutalnya via layanan live streaming di internet. Video live streaming berdurasi 17 menit itu telah dihapus dari internet oleh otoritas terkait.

Seperti dilansir media lokal Selandia Baru, The New Zealand Herald, Jumat (15/3/2019), dalam live streaming itu, pelaku menyebut namanya sebagai Brenton Tarrant. Nama itu mengarah pada seorang pria kulit putih berusia 28 tahun kelahiran Australia.

Aksi penembakan itu menyebabkan 40 orang meninggal dunia. Dubes RI untuk Selandia Baru di Wellington, Tantowi Yahya, menyatakan ada 2 WNI turut menjadi korban luka dalam serangan itu.

“Informasi terbaru, ada 2 WNI yang menjadi korban,” kata Tantowi Yahya.

Net/Dtk/Putra

Komentar