Akademisi, Aktivis dan Tenaga Pendidikan Dialog Bersama Andi Surya

Metro, Politik149 Dilihat
Akademisi, Aktivis dan Tenaga Pendidikan Dialog Bersama Andi Surya

Lampung – Dialog Metro EduPark City dan Religious City bersama Dr. H. Andi Surya di gelar di Cafe Mama, Kota Metro, Lampung Rabu malam (13/11/2019). Dialog yang mengangkat tema ‘Membangun Metro Baru’ ini membahas Kota Metro bidang pendidikan dan keagamaan di masa depan.

Sejumlah lima puluhan peserta diskusi antusias mengikuti dialog malam hari. Acara tersebut dimoderatori oleh Amirudin Sormin, diwarnai dengan argumentasi berbagai versi dan pandangan akademisi, tenaga pendidik hingga aktivis pendidikan Kota Metro, guna memajukan sektor pendidikan dan keagamaan.

Dalam sambutannya, Dr. H. Andi Surya yang juga Ketua Yayasan Umitra dan Global Surya Islamic School menyampaikan, bahwasanya dunia pendidikan Kota Metro harus diperbaiki dan direkonstruksi dari berbagai aspek.

“Metro sebagai Kota Pendidikan dan Religi, wajib memprogram seluruh sumberdaya pendidikan dan keagamaan secara integratif, untuk menciptakan Metro sebagai taman pendidikan sekaligus kota religi,” katanya.

Andi Surya melanjutkan, program ini akan menstimulasi institusi pendidikan dan keagamaan dari dasar hingga perguruan tinggi sehingga tercipta kualitas layanan pendidikan dan juga memperkuat keimanan warga masyarakat terutama generasi muda melalui perbaikan sumber daya religi.

“Salah satunya adalah program One Family One Sarjana (OFOS) atau satu keluarga satu sarjana. Tujuannya meningkatkan APK pendidikan dan menjadikan Kota Metro sebagai destinasi kebutuhan pendidikan Sumbagsel, sekaligus menciptakan Kota Metro sebagai Kota Wisata Pendidikan dan Wisata Religi,” tambahnya.

Menjadi pembahas dalam diskusi ini adalah Dr. Bambang Suhada M.Si., dari Universitas Muhammadiyah Metro yang menyatakan pengembangan pendidikan Kota Metro harus bersandar pada UU Sisdiknas No. 20/2003 dan bercirikan khas Metro.

Berbagai kalangan menyampaikan aspirasi dalam dialog ini. Di antaranya, guru honorer yang membutuhkan perhatian lebih karena selama ini guru honorer diyakini kurang mendapat perhatian pemerintah dan berpenghasilan rendah.

Hal itu juga disampaikan oleh Yeti selaku Ketua K3S Sekokah Dasar Kota Metro, bahwasannya saat ini guru honorer ditanggung oleh dana BOS.

“Tenaga honorer ini sangat memiliki skill yang sangat mumpuni. Selain mengajar, tenaga honorer memiliki tugas sebagai tenaga operator, memiliki peran vital bagi segmen laporan sekolah. Sehingga diperlukan perhatian yang lebih,” katanya.

Deni selaku Kepala Sekolah SMK ACI Kota Metro menjelaskan. Di Kota Metro ini jangan sampai banyak sarjana namun menjadi pengangguran, sehingga harus diciptakan lapangan kerja bagi para sarjana. Selain itu, menurut Deni tenaga pengajar juga harus dibekali ilmu yang lebih dalam.

“Untuk tenaga pengajar guru-guru harus diberikan pendidikan magang sesuai bidang  ajarnya. Juga jangan sampai lulusan SMA, SMK hingga sarjana menjadi pengangguran intelektual,” katanya.

Berbagai kalangan juga menyuarakan aspirasinya dalam acara ini, di antaranya Surya Dharma pemilik LPK Surya Kom, Chandra pegiat Informatic Technologi, owner Web Milenials.com dan kalangan lainnya.

Dialog ini ditutup dengan closing statement Andi Surya, “bahwa pendidikan berkualitas harus memperhatikan tiga hal yaitu; aspek literasi, kompetensi dan pengembangan karakter peserta didik”, pungkasnya.

Red/Rls

Komentar