Jakarta : Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim (Nunik) mendorong kesetaraan gender antara tenaga kerja laki-laki dan perempuan dalam pelayanan publik. Hal itu diungkapkan Wagub Nunik saat menghadiri acara dialog Konferensi Nasional Pembuat Kebijakan “Sinergi Multipihak untuk Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan” di Hotel Le Meridien, Jakarta, Kamis (28/11/2019).
Kegiatan ini juga berisi Dialog Indonesia – Australia dengan membahas Kepemimpinan Perempuan di Sektor Publik. Pada dialog itu, terungkap upaya melakukan kesetaraan tenaga kerja antara laki-laki dan perempuan dalam pelayanan publik, kesetaraan representasi pada semua posisi pengambil keputusan dan di seluruh sektor administrasi pemerintahan.
Kesetaraan itu juga diharapkan berkontribusi secara langsung kepada tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) Tahun 2030, khususnya tujuan SDGs 5, 8, dan 16.
Tujuan yang kelima yakni mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan semua perempuan dan anak perempuan. Kemudian tujuan ke delapan adalah mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, tenaga kerja penuh dan produktif dan pekerjaan yang layak bagi semua.
Sedangkan tujuan yang ke- 16 yakni mendukung masyarakat yang damai dan inklusif untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses terhadap keadilan bagi semua dan membangun institusi-institusi yang efektif, akuntabel dan inklusif di semua level.
Untuk itu, Pemerintah Indonesia dan Australia berkomitmen untuk mencapai kemajuan terkait dengan tujuan SDGs pada tahun 2030 tersebut. Adapun tujuan forum kebijakan ini adalah guna mengidentifikasi hambatan dan pendukung utama bagi kepemimpinan perempuan di sektor pelayanan publik.
Kemudian, untuk memahami lebih jauh pengaruh kepemimpinan perempuan terhadap kinerja pemerintah dan kesejahteraan perempuan serta kesetaraan gender. Selanjutnya mempelajari strategi-strategi praktis yang ada untuk mendukung kepemimpinan perempuan dan pengambilan keputusan oleh perempuan, yang juga meningkatkan kinerja pemerintah dan pencapaian hasil terkait kesetaraan gender.
Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah teridentifikasinya faktor penghambat bagi kemajuan perempuan dalam sektor pelayanan publik dan faktor pendukung utama terhadap upaya peningkatan kepemimpinan perempuan.
Selain itu, untuk meningkatkan pemahaman tentang kontribusi kepemimpinan perempuan untuk kinerja pemerintah, pertumbuhan ekonomi, dan kesetaraan gender. Serta terkumpulnya praktik-praktik baik serta refleksi pembelajaran tentang upaya meningkatkan kepemimpinan perempuan di sektor pelayanan publik.
Humas Prov Lampung
Komentar