Bandar Lampung, (Metropolis.co.id) – Petualang asal Polandia terpikat akan keunikan alam dan keramahan warga Lampung. Budaya masyarakat yang sopan, terbuka dan suka menolong diyakini merupakan salah satu the real beauty of Indonesia.
Seperti yang diungkapkan warganegara asal Polandia Kamil Zaidel (26) saat bertatap muka dengan Karo Administrasi Pimpinan Yudi Hermanto didampingi Kabag Komunikasi Pimpinan, Ferry Ardiansyah Husin di ruang kerjanya pada Jumat (10/1/2020).
Kamil menjelaskan Idenya untuk mengunjungi indonesia dikarenakan ketertarikannya dengan Asia , khususnya Indonesia. “Asia Tenggara memiliki destinasi unik. Untuk itu kami berkunjung ke Indonesia khususnya ke Provinsi Lampung. Provinsi keempat yang kami kunjungi. Lampung bukan hanya indah tapi juga memiliki keunikan,” ungkap Kamil.
Selama 4 hari di Lampung, bersama kedua temannya Anna Długosz (26) dan Maciej Jastrzębski (27) mereka mengeksplorasi dan menjelajahi berbagai destinasi wisata seperti Danau Ranau, Bukit Barisan, Krui, dan kawasan Hutan daerah pesisir barat Provinsi Lampung.
Para penjelajah ini juga tertarik untuk mengamati interaksi dan perilaku ekonomi dari masyarakat Lampung. Untuk itu mereka mengunjungi sentra ikan asin di Pulau Pasaran dan TPI Lempasing guna melihat proses pelelangan ikan.
Mereka juga mengunjungi Perkampungan Home Industri pembuatan Tapis di Gedong Tataan. Selain berinteraksi juga menginterview masyarakat lokal untuk menyajikan cerita utuh tentang”The Real Beauty of Indonesia”.
“Karena Indonesia bukan hanya tentang Bali. Indonesia adalah masyarakatnya yang terbuka, ramah dengan orang asing, saling membantu, bertoleransi dan membantu tanpa pamrih,” ungkap Maciej Jastrzębski.
Menanggapinya, Karo Administrasi Pimpinan Yudi Hermanto menjelaskan perkembangan pariwisata di Lampung selama lima tahun terakhir kian menjanjikan. Bahkan kunjungi wisatawan mancanegara terus meningkat dari tahun ke tahun.
“Diharapkan diera kepemimpinan Gubernur Arinal 5 tahun mendatang Pariwisata di Lampung akan semakin berkembang dengan adanya dermaga eksekutif, Bandara Raden Intan yang menjadi Bandara Internasional serta Terminal Rajabasa yang menjadi Terminal Modern, ” jelasnya.
Ditambahkan Kabag Komunikasi Pimpinan, selain itu salah satu destinasi baru yang terintegrasi yaitu di Pelabuhan Bakauheni akan dikembangkan.
“Kawasan terintegrasi pariwisata yang akan dikembangkan ini dapat menjadi salah satu Destinasi Wisata utama di Indonesia mampu menarik kunjungan wisatawan. Ini baik turis asing maupun lokal, serta menyerap tenaga kerja lokal dan memberdayakan ekonomi masyarakat Lampung,” jelasnya.
Dalam keseharian tersebut sempat dibahas pula mengenai upaya pemprov Lampung mengatasi sampah plastik. “Terkait dengan sampah plastik yang ada Pemerintah Provinsi Lampung bekerjasama dengan investor asal Cina akan membangun pembangkit listrik dengan kapasitas sebesar 25 megawatt yang bersumber dari energi sampah. Melalui inovasi ini diharapkan menjadi salah satu solusi
pengelolaan sampah sebanyak 1.000 ton per hari,” jelas Kabag Komunikasi Pimpinan.
ADPIM
Komentar