Bandar Lampung, (Metropolis.co.id)- Seorang operator lift di Gedung terpadu satu atap milik pemerintah kota Bandar Lampung menjadi korban saat melakukan perbaikan, meski belum diketahui dugaan kecelakaan itu tergolong kelalaian pemborong mempekerjakan karyawan tanpa safety ketinggian, atau murni alat yang dipasang pemborong kurang kualitas.
Menurut salah seorang saksi mata, Yoga dalam penuturanya mengatakan, kejadian bermula saat lepas makan siang, disaat itu terlihat ramai, ternyata setelah diketahui ada kejadian, bahwa ada seorang operator lift mengalami kecelakaan.
“Saya melihat ada orang lari dari pol-pp, kemudian mereka melihat katanya ada orang jatuh dari lift yang ternyata adalah seorang operator lift namanya Alm Yono,” kata Yoga, kamis (27/02/2020).
Baca Juga : Usut Tuntas SOP, Safety dan K3 Rekanan Pengadaan Lift Pemkot
Tak lama usai kejadian, Yoga berinisiatif mencari bantuan dengan cara mencari kendaraan untuk membawa korban kerumah sakit, akhirnya mobil didapat dan korban segera di evakuasi ker Rumah sakit umum daerah Abdoel Moloek (RSUAM).
“Yang lain sibuk mengangkat mas yono, kemudian saya juga mencari kendaraan untuk membawa korban (Alm Yono) untuk di evakuasi ke Rumah Sakit, alhamdulillah didapat mobil pikap yang didepan saya panggil, kemudian korban dibawa ke Rumah sakit,” jelasnya.
Yoga menerangkan, selama mengenal Alm Yono, ia hanya mengetahui bahwa korban benar bekerja di kantor PTSP Kota Bandar Lampung, adapun bagianya adalah operator lift, meski tak mengetahui posisi persis posisi jatuhnya namun ia berkeyaknan Alm jatuh saat sedang bekerja.
“Sepengetahuan saya Alm Yono operator lift, karena lift disini sudah berfungsi tapi belum serah terima, itu yang saya tau, kalau dugaan sementara saya belum tau jelasnya yang pasti terjatuh, lukanya dikepala, bajunya robek-robek dan diangkat Satpol-PP,” demikian Yoga.
Diketahui, tak lama berselang pada malam sore menjelang malam hari korban kecelakaan dikabarkan telah meninggal dunia dan dibawa kerumah duka di Tulang Bawang.
Red
Komentar