Bandar Lampung, (Metropolis.co.id) – Jika nanti dipercaya masyarakat memimpin Kota Bandar Lampung, Bakal Calon Wali Kota Bandar Lampung periode 2021-2024, Hi. Firmansyah Alfian akan membuat terobosan besar dalam menajemen anggaran daerah. Salah satunya adalah tidak melakukan peminjaman anggaran dari perusahaan pembiayaan.
Rektor Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya itu melihat masih banyak potensi pendapatan yang bisa dioptimalkan pemerintah untuk menigkatkan sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dengan mengoptimalkan potensi pendapatan, pemerintah tidak perlu melakukan peminjaman atau berhutang dengan perusahaan peminjamaan.
Menurut dia, berhutang kepada perusahaan peminjaman bukanlah sebuah solusi. Apalagi jika berhutang untuk membangun infrastruktur yang sifatnya bukan ungency.
“Yang pertama hutang pemerintah yang masih ada mesti dibayar terlebih dahulu, itukan hutang jangka panjang yang mesti diselesaikan. Yang kedua, yang mesti dilakukan bukan berhutang. Tapi mengoptimalisasi anggaran. Bagaimana PAD Kota Bandar Lampung bisa ditingkatkan, kemudian penggunaan anggarannya dioptimalkan,” kata Firmansyah, Kamis (12/3/2020).
Jika hal itu sudah dilakukan, misalnya kemudian terjadi force majeure yang memang membutuhkan anggaran besar dan mesti segera dilaksanakan, seperti peristiwa bencana alam, Pemda sebisa mungkin membangun komunikasi dengan pemerintah pusat.
“Biasanya, kalau untuk bencana alam ada bantuan anggaran dari pemerintah pusat. Jadi, saya rasa tidak perlu lah melakukan peminjaman yang cukup besar. Apalagi kalau hanya untuk pembangunan infrastruktur. Karena infrastruktur itu sifatnya tidaklah urgent,” lanjut Firmansyah.
Firmansyah optimis, jika potensi sumber pendapatan bisa dioptimalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Kota Bandar bisa mencapai kisaran Rp5 triliun tanpa harus menaikan nilai pajak terhadap wajib pajak.
“Karena menurut saya menetapan pendapatan daerah itupun juga jauh dari potensi pendapatan. Maka nanti bagaimana kita juga bisa menggali potensi pendapatan tanpa harus menaikan nilai pajak. Artinya potensi pendapatan itu bisa kita maksimalkan. Saya yakin nanti APBD kita bisa mencapai sekitar 5 Triliu Rupiah, yang penting itu transparansi,” tuntasnya.
Diketahui, sampai saat ini setidaknya ada empat pemerintah daerah yang telah melakukan pinjaman kepada perusahaan pembiyaan, yakni; Pemerintah Kota Bandar Lampung, Pemerintah Kabupaten Mesuji, Pemerintah Kabupaten Way kanan dan Pemprov Lampung.
Red
Komentar