Waspada, Pertama di Lampung Seorang Bayi Asal Lamsel Positif Covid-19

Nasional, Saburai326 Dilihat
Kadinkes Lampung Reihana

Bandar Lampung, (Metropolis.co.id) – Hari demi hari angka positif tertular virus corona di Lampung kian bertambah, kabar terbaru yang dilansir Dinas Kesehatan Provinsi Lampung cukup mengagetkan, karena dikabarkan pertama kali terjadi seorang anak bayi dinyatakan positif covid-19.

Hal ini terungkap dari pernyataan kadinkes Lampung, Reihana, ia menyebut sang anak dinyatakan positif dengan mengalami gejala awal seperti batuk berdahak dan gangguan pernafasan saat datang ke RS swasya di Lamsel.

“Pasien kami no 55 Baru terjadi dan pertama ada bayi laki-laki umur 11 bulan di Lampung Selatan, dinyatakan positif,” kata Kadinkes Lampung Reihana, Selasa (05/05/2020).

Menurutnya, kronologis kejadian bermula pada 14 april 2020 pasien datang ke salah satu RS swasta di Lamsel, dengan keluhan sesak nafas batuk berdahak dan pilek, tapi tak mengalami demam sejak 4 hari yang lalu.

“Menurut keluarga, sang anak memang memiliki riwayat penyakit broncho pneumia sejak 3 bulan, kemudian disarankan dokter anak untuk rapid test pada 15 april dan hasil non reaktif, kemudian diperbolehkan pulang, kemudian pada 2 mei diketahui hasil swab nya bahwa sang anak positif,” jelasnya.

Kejadian pertama di Lampung ini patut diduga adalah transmisi lokal, sebab orang tuanya merupakan seorang driver ojek online, sang anak sampai terkena secara logika bisa diduga terpapar dari benda ataupun barang yang selanjutnya menular ketubuh anak.

Meski didiagnosa positif tetapi sang anak kini dikabarkan sudah menjalani isolasi secara mandiri dirumah, sedangkan kondisinya saat ini dinyatakan stabil dan baik.

“Saat ini kondisi bayi tersebut dalam keadaan stabil dan menjalankan isolasi mandiri,” demikian Reihana.

Dengan bertambahnya satu orang ini maka total di Lampung hingga kini memiliki 499 orang yg masih menjalani isolasi ODP, lalu 82 orang pasien dalam Pemantauan (PDP) dan 55 orang positif.

Dari kejdian ini juga secara tak langsung mengedukasi kita, bahwa resiko penularan bisa terjadi kapanpun dan dimanapun, lalu bagaimana dengan kita, masihkah tidak mau menjalnkan protokol kesehatan ? mengurangi bepergian dan menjaga jarak ?

Semua jawaban itu ada di nurani masing-masing, bila sayang keluarga maka waspadalah, tatap menjaga diri demi keluarga.

#cucitangan #socialdistancing #psychaldistancing #janganmudik #kurangiperjalanan #tetapdirumah

Red

Komentar