Bandar Lampung, (Metropolis.co.id) – Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya menggelar Workshop Penyusunan Kurikulum Kampus Merdeka dengan memberikan kemudahan dan kebebasan mahasiswa selama studi.
Selaku pembicara, Wakil Rektor I IIB Darmajaya, Dr. RZ Abdul Aziz mengatakan, kampus merdeka yang dicetuskan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nadiem Anwar Makarim memberikan kebebasan memilih kepada mahasiswa.
“Kurikulum merdeka ini mahasiswa dapat memilih. Kita harus fleksibel dalam melakukan penyusunan. Nadiem meminta dalam kurikulum harus dapat beradaptasi setelah masuk dunia kerja,” ungkap dia Selasa, (23/6/20).
Kebijakan Mendikbud dalam kurikulum (KKNI) Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia atau kampus merdeka ini student learning.
“Seperti dalam daring tidak ada pendampingan terhadap mahasiswa. Mahasiswa menggali lebih banyak pengetahuan dan tidak diberikan terus,” tuturnya.
Doktor lulusan Jepang ini melanjutkan kampus merdeka, mahasiswa diberikan kebebasan memilih bidang yang disukainya.
“Jadi bebasnya itu banyak pilihan, kita kasih pilihan ke mahasiswanya. Kampus merdeka ini merespon dari sinyal pasar dalam membuat lulusan lebih siap dan beradaptasi,” imbuhnya.
Kampus The Best Darmajaya, lanjut dia, sudah menerapkan kebijakan tersebut dengan adanya magang bagi mahasiswa.
“Kita ada student exchange yang juga melakukan pembelajaran di luar kampus dengan perguruan tinggi (PT) yang berbeda dan prodi sama. Nanti juga bisa diterapkan student exchange dengan PT berbeda dan prodi yang berbeda,” ujarnya.
Untuk kerjasama, Dr Aziz –biasa dia disapa – menjelaskan IIB Darmajaya juga akan meningkatkannya bersama perguruan tinggi ternama di Indonesia maupun luar negeri.
“Sehingga penerapan belajar di luar kampus dapat dilaksanakan pada semester enam atau magang. Jadi ketika mahasiswa magang atau mengikuti student exchange dapat diasumsikan dengan mata kuliah yang relevan untuk diambil dalam semester tersebut,” tuturnya.
Sebelumnya, Wakil Rektor IV IIB Darmajaya, Prof. Dr. Ir. RA Bustomi Rosadi, M.S., berharap Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) menjadi standar mutu dalam pendalaman kurikulum kampus merdeka.
“Saya mengingatkan agar kita semua selalu melihat ke sana dan agar dapat berpegang selalu kesana untuk meningkatkan mutu dari The Best,” ungkapnya.
Prof Bustomi –biasa dia disapa – menerangkan prodi yang ada harus lebih baik dari sebelumnya.
“Workshop ini dalam rangka pendalaman kurikulum kampus merdeka. Lulusan IIB Darmajaya harus lebih baik lagi ke depannya,” tutupnya.
Red
Komentar