Jakarta, (Metropolis.co.id) – Brigif 4 Mar/BS, Batalyon Infanteri 9 Marinir mengirimkan anggota untuk pengamanan unjuk rasa Penolakan RUU Cipta Kerja dan Omnibus Law dari beberapa elemen baik dari Mahasiswa dan Buruh di wilayah Ibukota, Selasa (20/10/2020).
Menariknya tugas kali ini berjalan damai, bahkan penjagaan yang dilakukan prajurit tidak perlu tongkat, tameng dan senjata, dengan cara persuasif ini justru mampu mengendalikan sutuasi kondusif.
“Semua tidak terlepas dari peran Prajurit, mereka berjaga di sektor Tugu Monas dan sekitarnya, suasana juga tanpak hangat dimana para anggota sempat berbaris melakukan pengamanan, bahkan saat mahasiswa salat pun tak terlepas dari sikap sempurna npara prajurit untuk berjaga hingga pendemo berangsur pulang ke Rumah masing masing,” demikian rilis yang diterima Metropolis.co.id dari Pasintel Brigif 4 Mar/BS, Selasa (20/10/2020).
Dilanjutkanya, prajurit Marinir Beruang Hitam, Kompi II di bawah pimpinan Lettu Mar Cahyo Sugesang mewakili Dan SSY VI dengan Komandan SSY Letkol Mar James Munthe, M. Tr(Hanla) sadar bahwa tugas adalah bagian dari tanggun gjawab, sehingga mereka selalu berupaya humanis saat mendapat ploting tugas di Balaikota Jakarta.
“Cara humanis ini juga ternyata berhasil mengurai massa dan membuat massa pendemo yang notabenya campuran dari berbagai elemen tersebut membubarkan diri dengan damai,” lanjutnya.
Ditengah konsentrasi dari massa yang berangsur membubarkan diri. Awalnya mahasiswa menginginkan Sholat Maghrib di Masjid Fatahillah Balaikota DKI Jakarta, akan tetapi karena pertimbangan keamanan Prajurit Yonif 9 Mar menyarankan untuk solat diluar balaikota yang nantinya akan di kawal oleh prajurit Beruang Hitam Yonif 9 Marinir.
“Dengan pendekatan persuasif para mahasiswa dan Pendemo mengikuti saran anggota Marinir tersebut,” tutupnya.
Red
Komentar