Bandar Lampung, (Metropolis.co.id) –Berakhir sudah simpang siur informasi beberapa pekan terakhir terkait dugaan penculikan Bidan inisial SPS (23) yang berasal dari Desa Mulang Maya Kotabumi, Lampung Utara yang bekerja di sebuah Rumah Sakit di Lampung Tengah.
Usut punya usut ternyata dua orang antara korban dan pelaku keduanya sudah saling mengenal, alhasil kedua pihak sepakat hadir mendatangi Polres Lampung tengah dengan maksud menyampaikan klarifikasi.
Adapun para pihak yang turut hadir di Polres Lampung Tengah saat menghadiri mediasi adalah kedua pihak keluarga dengan didampingi Law Firm GAW-TU, Gindha Ansori Wayka Redi Novaldianto dan Ari Fitrah anugrah serta Dicha Nery Utami.
“Terhitung hari ini, pelaku dan korban sepakat untuk didampingi menghadap Kepolisian Resor Lampung Tengah dan telah bertemu langsung dengan bapak Yuda Wiranegara selaku Kasat Reskrim,” jelas Gindha.
Terkait pelaku yang di duga membawa korban berinisial DH (48) tahun adalah Warga yang berasal dari Desa yang sama dengan korban yakni Desa Mulang Maya. Dimana keduanya baik pelaku maupun korban, sebelumnya diduga saling mengenal dan memiliki hubungan.
“Pada saat kejadian pihak keluarga baik keluarga pelaku maupun keluarga korban sudah mengetahui hal ini dilakukan oleh DH,” ujar Gindha.
Menurut Gindha, setelah kejadian tidak pulangnya Bidan SPS pada tanggal 3 November 2012 tersebut masyarakat Desa Mulang Maya sudah ada yang menginformasikan kepada keluarga bahwa DH yang membawanya pergi.
“Begitu ada informasi bahwa Bidan SPS tidak pulang kerumahnya dan dibawa oleh DH hingga hampir 2 pekan, tentunya pihak DH telah ada yang memberitahukan keluarga korban,” lanjut Praktisi Hukum ini.
Ditanya soal apakah kedua keluarga sudah pernah bertemu untuk menyelesaikan persoalan tersebut, Gindha secara tegas menyatakan bahwa keluarga pelaku sudah ada yang berkoordinasi dengan keluarga korban.
“Terkait koordinasi antar keluarga tentunya sudah di lakukan dan terus dilakukan, tetapi sampai saat ini pihak keluarga Korban menginginkan Bidan SPS pulang dulu kerumahnya,” terang Gindha lebih lanjut.
Gindha menghimbau keluarga kedua belah pihak agar sama-sama menahan diri dan bersabar sambil mencarikan serta memberi masukan berupa solusi yang terbaik, sehingga persoalan ini dapat segera tuntas.
Gindha juga berharap dengan dengan masyarakat untuk tidak lagi membagikan (mengeshare) tentang berita atau informasi dugaan penculikan tersebut.
“Kita doakan kedua keluarga dapat menyelesaikan persoalan ini, kami minta pada siapapun untuk berhenti membagikan informasi dugaan penculikan itu, karena khawatir membuat resah masyarakat, karena pelaku dan korban sudah menghadap ke Polres Lampung Tengah,” pungkas Gindha.
“Artikel ini sudah dirubah dari kutipan awal, dimana sebelumnya redaksi memiliki salah penafsiran soal ‘larian’ dengan ini pula redaksi menyampaikan bahwa semua kejadian yang terangkum murni adalah peristiwa hukum tanpa bermaksud menambahkan hal diluar fakta.
Namun kadang kekeliruan tentu ada, dengan ini juga pihak redaksi menyampoaikan maaf kepada kedua belah pihak dengan berpegang teguh pada kepastian humum maka redaksi juga telah melakukan follow up dari berita sebelumnya”
Baca juga : Viral Bidan SPS, Temui Fakta Berbeda Pelaku DH Ditahan Polisi
https://metropolis.co.id/2020/11/15/viral-bidan-sps-temui-fakta-berbeda-pelaku-dh-ditahan-polisi/
Red
Komentar