Jakarta, (Metropolis.co.id) – Bakal calon presiden (bacapres) Koalisi Perubahan dan Persatuan (KPP), Anies Baswedan mengkritik biaya kuliah yang mahal saat mengisi Kuliah Kebangsaan di Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia.
Awalnya, Anies menyinggung industrialisasi pendidikan di sektor perguruan tinggi yang sudah dia tuliskan dalam sebuah artikel.
“Kalau boleh saya berbagi sedikit rekam jejak, saya menulis ini tahun 97, judulnya industrialisasi pendidikan tinggi dan saya mengkhawatirkan sekali,” ujar dia.
Gejala industrialsasi tersebut sudah tampak sejak puluhan tahun lalu.
Oleh karena itu, Anies menginginkan agar biaya kuliah yang mahal ini bisa diubah melalui pembiayaan yang dilakukan oleh pemerintah.
Dengan negara turun tangan memberikan dukungan biaya, pihak kampus tidak perlu pusing mencari anggaran untuk operasional dan program pendidikan yang mereka buat.
“Supaya apa? Pengelola universitas itu konsentrasi pada pengembangan ilmu pengetahuan, pendidikan dan bukan semata-mata pada aspek bisnis dari universitas ini,” ujar dia.
“Kalau tidak, mahasiswa pun dipandang sebagai revenue streams, dipandang sebagai customer, sumber dana,” kata Anies.
Anies mengatakan, tak bisa sepenuhnya menyalahkan rektor atau dekan kampus terkait mahalnya biaya perguruan tinggi.
Menurut Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 ini, kebijakan pembiayaan perguruan tinggi harus diubah dari kebijakan pemerintah pusat.
“Kalau itu tidak diubah, dekan rektor terkunci. Kami melihat ini harus diubah,” ucap dia.
Menurut dia, negara tak perlu ragu mengeluarkan kebijakan pembiayaan yang mendukung biaya kuliah murah demi sumber daya manusia di masa depan yang semakin baik.
Menurut Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 ini, kebijakan pembiayaan perguruan tinggi harus diubah dari kebijakan pemerintah pusat.
“Kalau itu tidak diubah, dekan rektor terkunci. Kami melihat ini harus diubah,” ucap dia.
Menurut dia, negara tak perlu ragu mengeluarkan kebijakan pembiayaan yang mendukung biaya kuliah murah demi sumber daya manusia di masa depan yang semakin baik.
“Kami termasuk yang melihat perguruan tinggi dan pendidikan, semua pengeluaran negara untuk ini jangan dipandang sebagai biaya, tapi harus dipandang sebagai investasi,” ucap Anies.
“Karena itu kita tidak usah ragu mengeluarkan anggaran yang cukup agar PT bisa menjadi tempat untuk pendidikan tempat untuk pelatihan dalam artian untuk saintifik,” kata dia.
Kompas
Komentar