Jakarta, (Metropolis.co.id) – Israel melancarkan gencatan senjata di desa selatan Shebaa, Lebanon. Akibatnya dua warga sipil Lebanon dinyatakan tewas.
“Seorang pria dan istrinya tewas di rumah mereka akibat penembakan Israel,” kata Walikota Mohammad Harb, dilansir Al Jazeera, Minggu (15/10/2023).
Insiden ini terjadi satu hari setelah penembakan Israel di Lebanon selatan yang menewaskan seorang jurnalis dan melukai enam lainnya.
Israel hampir setiap hari melakukan baku tembak dengan Hizbullah dan faksi-faksi Palestina yang bersekutu di Lebanon. Meskipun serangan balasan sejauh ini masih terbatas.
Israel Beri Waktu 6 Jam untuk Warga Gaza Mengungsi
Militer Israel mengumumkan batas waktu selama enam jam bagi warga Palestina yang ada di wilayah Jalur Gaza bagian utara untuk segera mengungsi ke wilayah selatan pada Sabtu (14/10) waktu setempat. Warga Gaza diimbau untuk tidak menunda evakuasi menjelang kemungkinan serangan darat oleh Israel.
Seperti dilansir AFP dan CNN, Sabtu (14/10), puluhan ribu orang dilaporkan meninggalkan rumah-rumah mereka menyusul perintah evakuasi yang dirilis oleh militer Israel. Perintah evakuasi itu dikecam oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dan Arab Saudi menyebutnya sebagai ‘pengusiran paksa’ warga Palestina.
Kantor Kepala Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) memperingatkan bahwa perintah evakuasi dan potensi serangan darat oleh Israel bisa membawa ‘konsekuensi kemanusiaan yang sangat besar’.
Namun Israel bersikeras menyerukan agar warga Palestina yang ada di wilayah utara Jalur Gaza untuk segera mengungsi ke wilayah selatan. Dilaporkan terdapat lebih dari 1 juta orang yang tinggal di wilayah utara Jalur Gaza, yang mencakup Gaza City — kota terpadat di daerah kantong Palestina itu.
Angkatan Bersenjata Israel (IDF), pada Sabtu (14/10), mengumumkan mereka akan mengizinkan orang-orang berpindah ke wilayah selatan Jalur Gaza ‘demi keselamatan mereka sendiri’ di rute jalan-jalan tertentu pada ‘jendela waktu’ mulai pukul 10.00 pagi hingga pukul 16.00 sore waktu setempat.
detik
Komentar