Slank Dikejar Massa Imbas Konser Perayaan 25 Tahun Album Tujuh Batal

Nasional343 Dilihat

Jakarta, (Metropolis.co.id) – Slank dianggap jadi biang masalah atas batalnya konser perayaan 25 tahun Album Tujuh di beberapa kota. Hal ini dialami mereka karena digeruduk massa.
Kata sang gitaris, Ridho, banyak orang menganggap batalnya konser itu karena kesalahan Slank. Padahal, konser itu bukan Slank yang mengurus secara pribadi.

Slank hanya band yang diajak untuk kerjasama dalam project promotor Make A Show pada momen ulang tahun Album Tujuh. Ridho menegaskan ini semua murni kesalahan promotor mereka.

“Banyak yang mendiskreditkan ini ke Slank, seolah-olah Slank-lah penyebab batalnya konser,” ujar Ridho saat berbincang dengan detikcom di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (5/11/2023).

“Jadi aku bilang jadi mendiskreditkan itu ya salah satunya banyak orang berpikir bahwa ini event-nya Slank, dan Slank yang bikin, dan Slank yang bertanggung jawab,” sambungnya.

Ridho mengaku banyak Slankers yang kemudian menuntut uang mereka kembali kepada Slank. Tentunya Slankers mencoba menghubungi para personel Slank di media sosial.

Slank tak lepas tanggung jawab, mereka juga mencoba meminta promotor segera mengembalikan uang penonton. Sayangnya, sampai saat ini masih banyak orang dikecewakan oleh pihak promotor.

“Ya okelah kita ngebantuin Slankers untuk forward keluhan mereka terhadap promotor, saat promotor sendiri nggak ada respons atau lambat ya aku balikin lagi ke penonton. Aku kasihan sih sama orang-orang yang sudah beli tiket ternyata nggak sesuai ekspektasinya mereka dan aku berani bilang bahwa ini murni kesalahan promotor,” papar Ridho.

Saat ini Slank masih terus berusaha mendesak promotor untuk menyelesaikan proses pengembalian uang. Mereka berusaha membantu banyak orang yang kecewa akibat pembatalan ini.

Konser ini berawal dari ajakan pihak promotor, Make A Show pada Slank untuk menggelar konser ulang tahun Album Tujuh. Slank pun setuju menjalani kerjasama ini.

Beberapa konsep telah dipaparkan pihak promotor dan akhirnya memutuskan untuk menggelar konser di tujuh kota. Namun yang baru berjalan hanya tiga kota saja, sisanya batal.

Ridho menduga pihak promotor tidak memiliki uang dan rancangan yang matang sehingga proses pelaksanaan kurang lancar sampai akhirnya pembatalan pada empat kota.

detik

Komentar