Apa Itu SGIE dan Mengenal Dampaknya

Nasional3085 Dilihat

Medan, (Metropolis.co.id) – Dalam debat Cawapres yang diselenggarakan pada Jumat (22/12/2024) lalu, sempat ada pertanyaan mengenai State of the Global Islamic Economy atau SGIE.

Pertanyaan tentang SGIE ini dilontarkan oleh Gibran Rakabuming Raka, calon wakil presiden nomor urut dua kepada Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, calon wakil presiden nomor urut 1.

Mulanya, Cak Imin mengaku tidak tahu.

Namun, setelah dijelaskan lebih rinci, barulah Cak Imin memberi jawabannya.

Lantas, apa sih SGIE itu?

Apa sebenarnya dampak SGIE pada tingkat nasional dan global? Simak ulasannya.

Pengertian SGIE

Dilansir dari Kompas.com, SGIE merupakan singkatan dari State of the Global Islamic Economy (SGIE) Report atau laporan indikator ekonomi Islam global yang dirilis DinarStandard, di Dubai, Uni Emirate Arab pada Kamis (31/3/2022).

Dikutip dari Dinar Standard, dalam laporan Indikator Ekonomi Islam Global yang mencakup 81 negara, Indonesia berada di peringkat empat di bawah Malaysia, Arab Saudi, UEA, dan di atas Turkiye.

Sejumlah kriteria yang menjadi penilaian mencakup sektor keuangan Islam, makanan dan minuman halal, kosmetik halal, obat-obatan halal, perjalanan ramah Muslim, fesyen sederhana, serta media dan rekreasi bertema Islam.

Laporan ini dibuat oleh DinarStandard dan didukung oleh Departemen Ekonomi dan Pariwisata (DET) di Dubai.

Selain itu, dalam SGIE Report 2022, produk makanan halal (halal food) Indonesia juga dilaporkan menempati peringkat dua dunia.

Sementara itu dikutip dari Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2022, peringkat Islamic finance Indonesia berada di nomor 7, fashion ramah muslim peringkat 3, serta kosmetik dan obat-obatan halal di peringkat sembilan.

Peran dan Dampak pada Tingkat Nasional dan Global

Dikutip dari UMSU.ac.id, SGIE tidak hanya sekadar rangkaian data statistik; laporan ini memainkan peran kunci dalam memperluas pemahaman terhadap pertumbuhan ekonomi yang terpengaruh oleh nilai-nilai Islam di berbagai sektor.

Melalui penilaian peringkat serta analisis yang mendalam, SGIE memperlihatkan kontribusi serta posisi berbagai negara dalam ekonomi halal global.

Informasi yang disajikan, termasuk kontribusi Indonesia dalam sektor-sektor tertentu, memungkinkan pengenalan potensi serta peran negara-negara dalam konteks ekonomi global.

Dengan pemahaman yang lebih mendalam mengenai laporan ini, negara-negara seperti Indonesia dapat aktif berperan dalam mengembangkan potensi dan posisinya dalam ekonomi global yang mengusung nilai-nilai Islam.

Tribun-Medan

Komentar