5 Gejala Diabetes yang ‘Mengintai’ di Malam Hari

Nasional1116 Dilihat

Jakarta, (Metropolis.co.id) – Gejala diabetes kerap tidak disadari atau sering dianggap enteng, padahal risikonya bisa berujung fatal. Tidak heran kondisi ini termasuk penyakit yang dinyatakan ‘sillent killer’.

Keluhan pengidap diabetes tidak hanya muncul di siang hari, tetapi juga di malam hari. Ada sejumlah ciri-ciri diabetes yang perlu diwaspadai menjelang tidur atau tengah beraktivitas di malam hari, dikutip dari Centers for Disease Control and Prevention.

  1. Sering Buang Air Kecil

Bagi sebagian orang, kondisi ini mungkin terbilang normal. Namun, seseorang perlu waspada jika intensitas buang air kecil tidak wajar.

Hal ini bisa menandakan kadar gula darah tinggi, lantaran ginjal tengah mengeluarkan glukosa ekstra dari tubuh melalui urine. Kondisi ini juga bisa mengganggu pola tidur.

  1. Haus yang Ekstrem

Buang air kecil pada malam hari juga bisa membuat tubuh kehilangan cairan. Imbasnya, seseorang akan merasa haus ekstrem alias berlebihan, bahkan keluhan ini bisa tiba-tiba dirasakan tengah malam. Seperti gejala sebelumnya, hal ini tentu berdampak pada kenyamanan tidur seseorang.

  1. Kelelahan

Kadar gula darah yang berlebih memicu tubuh lebih sulit memanfaatkan energi dari makanan. Gula darah tinggi juga bisa berdampak pada hormon tidur dan berpengaruh ke siklusnya.

Otomatis, badan terasa lebih lelah dari biasanya imbas kebutuhan waktu tidur yang tak terpenuhi.

  1. Gampang Lapar

Beberapa orang dengan diabetes juga sering mengeluhkan mudah lapar, meskipun sudah menyantap makan malam. Jika keluhan tersebut sering dirasakan, artinya insulin sudah tidak bekerja dengan baik sehingga membuat sel-sel tubuh tidak menyerap glukosa secara efektif.

Hal inilah yang membuat seseorang kemudian mudah lapar dan kekurangan energi di malam hari.

  1. Penglihatan Kabur

Kadar gula darah yang tinggi dapat memengaruhi pembuluh darah mata dan menyebabkan lensa mata membengkak. Akibatnya, penglihatan Bunda menjadi kabur.

Penglihatan kabur ini bisa membuat Bunda kesulitan membaca, menonton televisi, atau beraktivitas lain sebelum tidur. Gejala seperti penglihatan kabur, bintik-bintik di mata, dan kesulitan melihat dalam cahaya redup bisa menjadi tanda diabetes yang perlu diwaspadai.

Jika Bunda mengalami beberapa gejala di atas, khususnya secara rutin di malam hari, segera konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan gula darah dan diagnosis diabetes. Semakin cepat diabetes terdeteksi dan ditangani, semakin besar peluang untuk mencegah komplikasi serius seperti kerusakan saraf, mata, ginjal, dan jantung.

Tipe diabetes

Gejala diabetes tipe 1

Orang yang menderita diabetes tipe 1 mungkin juga mengalami mual, muntah, atau sakit perut. Diabetes tipe 1 dapat didiagnosis pada usia berapa pun dan gejalanya dapat berkembang hanya dalam beberapa minggu atau bulan dan bisa menjadi parah.

Gejala diabetes tipe 2

Gejala diabetes tipe 2 seringkali memerlukan waktu beberapa tahun untuk berkembang. Beberapa orang tidak merasakan gejala apa pun.

Diabetes tipe 2 biasanya dimulai saat Bunda dewasa, meskipun semakin banyak anak-anak dan remaja yang mengidapnya. Karena gejalanya sulit dikenali, penting untuk mengetahui faktor risiko diabetes tipe 2.

Gejala diabetes gestasional

Diabetes gestasional (diabetes saat hamil) biasanya tidak menunjukkan gejala apa pun. Jika Bunda hamil, dokter harus melakukan tes diabetes gestasional pada usia kehamilan 24 dan 28 minggu.

Jika diperlukan, Bunda dapat melakukan perubahan untuk melindungi kesehatan diri sendiri dan bayi dalam kandungan.

Tips menjaga kualitas tidur penderita diabetes

  • Perhatikan pola makan dan hindari makanan tinggi gula dan karbohidrat sebelum tidur.
  • Berolahraga secara rutin, namun hindari olahraga berat menjelang tidur.
  • Ciptakan lingkungan tidur yang nyaman dan gelap.
  • Hindari konsumsi kafein dan alkohol sebelum tidur.
  • Kelola stres dengan relaksasi dan meditasi.

Dengan mengenali gejala-gejala diabetes yang muncul di malam hari dan menerapkan tips menjaga kualitas tidur, Bunda dapat hidup lebih nyaman serta sehat meski mengidap diabetes.

Ingat, diabetes bukan akhir dari segalanya. Dengan diagnosis dini, penanganan yang tepat, dan perubahan gaya hidup, Bunda tetap bisa menjalani hidup normal dan berkualitas.

Haibunda

Komentar