Jakarta, (Metropolis.co.id) – Pemain tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, angkat bicara soal persiapan menyambut Olimpiade 2024. Dia sudah tak sabar lagi menanti gemblengan dari sang mentor yang berstatus juara Olimpiade 1992, Susy Susanti.
Diketahui, sektor tunggal putri merupakan satu-satunya yang nomor bulutangkis yang mengalami masa paceklik medali emas paling panjang di ajang Olimpiade.
Terakhir kali Indonesia meraihnya tak lain edisi 1992 ketika Susy Susanti menangis haru di atas podium sembari menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Tahun ini, Gregoria Mariska kemungkinan besar menjadi tulang punggung sektor tunggal putri Indonesia di Olimpiade. Dia akan dimentori Susy Susanti selama masa persiapan menuju Paris.
Sayangnya, agenda padat di awal 2024 memaksa Jorji, sapaan akrab Gregoria, kehilangan waktu yang berkualitas dengan Susy Susanti. Dia belum secara intens merasakan gemblengan dari legenda berusia 52 tahun tersebut.
“Saya baru sekali ketemu dengan Cik Susy (Susanti) karena ketika dia ditunjuk sebagai mentor di tunggal putri saya sedang turnamen di luar negeri ikut Malaysia Open dan India Open,” kata Gregoria Mariska di sela-sela jumpa pers Indonesia Masters 2024.
“Kami berdua belum ngobrol banyak, mungkin nanti saat agenda mulai senggang akan mulai intens (merasakan gemblengan Susy Susanti),” tandasnya.
Republika
Komentar