Surabaya, (Metropolis.co.id) – Ketua Umum Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PERGUNU) KH Asep Saifuddin Chalim buka suara soal beberapa sivitas akademik kampus-kampus yang akhir-akhir ini membuat beberapa gerakan mengkritik Presiden Jokowi.
Kiai Asep memohon sivitas akademik menghargai serta menghormati kerja keras dari Presiden Jokowi sepanjang mengetuai Indonesia lebih dari 9 tahun ini.
“Tolonglah dalam memperhitungkan orang dalam perihal ini Pak Jokowi itu jangan dilihat dari satu sisi, namun dilihat yang lengkap. Pak Jokowi ini presiden dari sisi tertentu sangat berani buat membela Indonesia. Pasang tubuh membela Indonesia dari sisi kesejahteraan rakyat,” kata Kiai Asep di kediamannya di Surabaya, Senin (5/2/2024).
Bagi Berdasarkan Kiai Asep, tidak pantas seseorang guru besar apalagi dosen mengkritik sampai memakzulkan Presiden Jokowi yang telah membuat banyak perihal buat Indonesia, salah satunya soal hilirisasi.
“Di Indonesia telah terdapat smelter serta isu hilirisasi mengguncangkan negeri lain. Kegoncangan mereka itu hendak sangat menakutkan untuk yang membuat kegoncangan mestinya. Serta itu Pak Jokowi pasang tubuh begitu sangat beraninya. Coba mana dibanding dengan keberanian profesor-profesor dalam rangka mau mengangkut kesejahteraan warga ini butuh dilihat. Gimana gengsi Indonesia di mata dunia itu bertambah di masa Pak Jokowi,” tegasnya
“Ada kereta api kilat Bandung-Jakarta itu sama semacam di Makkah, terdapat halte 3 lapangan terbang Soekarno Hatta, serta masih banyak contoh yang lain yang membuat Indonesia sangat terpandang di bangsa luar,” tambahnya.
Penjaga Ponpes Amanatul Ummah menyebut jasa Presiden Jokowi sangat besar buat bangsa Indonesia.
“Jokowi diolok-olok, sebaliknya jasanya kepada bangsa semacam itu, tekadnya buat mensejahterakan rakyat semacam itu. Masalah dalam satu perihal kurang baik itu manusia, manusia tempat salah kurang ingat namun wajib menyamakan gimana dia pasang tubuh demi kesejahteraan rakyat,” tegasnya.
“Saya obyektif apa yang dicoba Pak Jokowi ya cuma 02 Pak Prabowo. Pak Jokowi dihujat sebab terdapat 02, serta yang menghujat mereka yang dipelopori pihak-pihak lain yang berkepentingan, apakah itu guru besar serta yang lain Hingga itu kita butuh pemahaman berpikir lebih dalam,” kritik Kiai Asep ke sivitas Akademik.
detik
Komentar