Capres-Cawapres Pilihan Warga Muhammadiyah dari Hasil Survei Terbaru

Politik920 Dilihat

Surabaya, (Metropolis.co.id) – Warga Muhammadiyah condong mendukung capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024. Ini berdasarkan survei terbaru Pusat Studi Politik dan Sosial Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka Jakarta (PSPS-UHAMKA) dan Pusat Studi Politik dan Transformasi Sosial (Puspolnas) UM Surabaya.

Survei yang dirilis bertajuk ‘Preferensi Politik, Gerakan Relawan Paslon dan Netralitas Aparatus Pemerintahan dalam Pemilu 2024’. Peneliti Utama PSPS UHAMKA Amirullah menyebut, Prabowo-Gibran unggul versi warga Muhammadiyah sebanyak 45,4 persen. Disusul Anis-Muhaimin 33,8 persen dan Ganjar-Mahfud 15,6 persen. Sedangkan sebanyak 6,2 persen warga Muhammadiyah belum menentukan pilihan di Pilpres 2024.

“Alasan warga Muhammadiyah memilih capres-cawapres karena program bagus 29,3 persen, merakyat 16,3 persen, mewakili aspirasi 14,3 persen diikuti alasan lainnya,” papar Amir dalam keterangannya di lantai 7, Gedung Teater UM Surabaya pada Jumat (9/2/2024).

Diketahui, sebaran relawan capres-cawapres yang dianggap fokus pada ceruk Muhammadiyah terhimpun menjadi beberapa kelompok, Pertama, pasangan Anis-Muhaimin dengan nama Relawan Garda Matahari dan Milennial untuk Perubahan (MU Perubahan).

Kedua, Pasangan Prabowo-Gibran dengan nama, Bergerak 1912, Relawan Matahari Pagi, Perempuan Muda Matahari dan Aliansi Muda Indonesia Maju (ALIMM). Ketiga, Pasangan Ganjar-Mahfud dengan nama Gerakan Persyarikatan Berkemajuan (GP Berkemajuan), Gerak Matahari, Relawan Gerakan Matahari (RGM) dan Ganjar Gaskeun Milenial Unity (GG-MU).

Berdasarkan data relawan tersebut, daya agresivitas jejak digital media online relawan Prabowo Gibran dengan nama Bergerak 1912 unggul dengan total 197, disusul Relawan Garda Matahari 165, Relawan Matahari Pagi 152, diikuti Gerakan Persyarikatan.

Dari pemaparan hasil survei di Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya ini, diketahui sebanyak 41 persen warga Muhammadiyah tak percaya Pemilu bakal berjalan langsung, umum, bebas, rahasia (luber) serta jujur dan adil (jurdil).

“Terkait netralitas, 41 persen warga Muhammadiyah tidak percaya Pemilu berjalan luber jurdil,” kata Amirullah.

Amirullah juga menyebut, sebanyak 47,5 persen warga Muhammadiyah tak percaya dengan netralitas aparatur negara. Sedangkan yang mempercayai hanya 33,7 persen saja.

“Dan 47,5 persen tidak percaya pada aparatus pemerintahan dalam Pemilu 2024, sedangkan yang percaya 33,7 persen,” imbuh Amirullah.

Sementara itu, Arin Setyowati, Peneliti Utama Puspolnas UM Surabaya mengatakan, dalam survei yang dilakukan, pihaknya menyoroti sosial pilihan partai politik (parpol) bagi warga Muhammadiyah, lalu paslon capres-cawapres serta kepercayaan dan netralitas Pemilu 2024.

Pada preferensi partai politik, Arin menyebut Partai Amanat Nasional (PAN) masih menjadi pilihan utama warga Muhammadiyah. Arin menyebut partai yang dipimpin Zulkifli Hasan tersebut unggul sebanyak 29,9 persen.

“Pada temuan kami warga Muhammadiyah masih memilih PAN sebagai pilihan partai,” ujar Arin dalam keterangan resminya yang diterima detikJatim, Jumat (9/2/2024).

Di posisi kedua, lanjut Arin, PKS dan Gerindra membuntuti PAN. Rinciannya PKS 9,7 persen, Gerindra 9,2 persen. Sedangkan Golkar menempati posisi keempat lalu disusul PDIP.

“PKS 9,7 persen, Gerindra 9,2 persen, Golkar 8,8 persen, PDIP 7,6 persen dan disusul partai lainnya sedangkan yang belum menentukan 9,4 persen,” terang Arin.

Acara rilis hasil survei dihadiri oleh beberapa relawan capres-cawapres. Di antaranya adalah Rahardian Bino Wardanu (Juru Kampanye Amin), Najih Prasetyo (Kornas Bergerak 1912), Sholikhul Huda (Kornas Munas (Jaringan Nasional Muhammadiyah Nasional). Hadir juga Amirullah (Peneliti Utama PSPS UHAMKA) dan Satria Unggul Wicaksana (Direktur PUSAD UM Surabaya).

Survei ini dilakukan dari data sekunder secara makro dan beberapa data dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah se-Indonesia. Muhammadiyah sendiri saat ini mempunyai anggota sebesar 52.177.950. Sedangkan survei mengambil jumlah sampel sebanyak 1.220 responden tersebar secara proporsional di 35 Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) atau provinsi.

Sedangkan margin tingkat toleransi (standart of error) 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan adalah 90 persen. Proses wawancara dilakukan secara On Call dengan responden menggunakan kuesioner oleh enumerator yang dilatih. Periode survei ini dilakukan 26 Januari – 4 Februari 2024.

detik

Komentar