Hamas Pelajari Usulan Gencatan Senjata

Nasional2788 Dilihat

Gaza City, (Metropolis.co.id) – Hamas tengah mempelajari usulan gencatan senjata dan pertukaran sandera setelah perundingan di Kairo. Upaya ini dilakukan di saat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersikeras ingin melakukan operasi militer ke wilayah Rafah, Palestina.

Dilansir AFP, Selasa (9/4/2024) Israel berada di bawah tekanan internasional yang semakin besar untuk menyetujui gencatan senjata, termasuk dari sekutu utamanya dan pemasok senjata, Amerika Serikat (AS).

Dilaporkan bahwa Senin (8/4) malam, sumber Hamas yang dekat dengan perundingan tersebut mengatakan bahwa kelompok tersebut sedang meninjau proposal yang akan memungkinkan gencatan senjata enam minggu.

Proposal itu juga berisi soal pembebasan sandera perempuan dan anak-anak Israel dari serangan 7 Oktober dengan imbalan 900 tahanan Palestina.

Sumber tersebut, yang tidak mau disebutkan namanya, mengatakan tahap pertama juga akan melibatkan pemulangan warga sipil Palestina yang mengungsi ke Gaza utara, dan pengiriman 400 hingga 500 truk bantuan makanan setiap hari ke wilayah tersebut, di mana PBB telah memperingatkan akan terjadinya kelaparan.

Namun di tengah perundingan ini, Netanyahu justru ingin menyerang Rafah. Dia tidak mengatakan kapan invasi akan dilakukan. Namun demikian, dia menegaskan itu akan terjadi.

“Itu akan terjadi, ada tanggalnya,” katanya dalam pernyataan video.

Hal ini disampaikannya ketika perundingan di Kairo mengenai gencatan senjata di Gaza dan kesepakatan penyanderaan tampaknya sedang mendapatkan momentum. Netanyahu berada di bawah tekanan di dalam negeri dari mitra koalisi sayap kanan yang marah atas pembicaraan tentang gencatan senjata serta Israel menarik pasukannya keluar dari Gaza selatan pada hari Minggu.

“Hari ini saya menerima laporan rinci mengenai perundingan di Kairo,” kata Netanyahu.

“Kami bekerja sepanjang waktu untuk mencapai tujuan kami, terutama pembebasan seluruh sandera kami dan mencapai kemenangan penuh atas Hamas,” lanjut dia.

detik

Komentar