Jakarta, (Metropolis.co.id) – Helikopter Bell 212 buatan Amerika Serikat jatuh, membunuh Presiden Iran Ebrahim Raisi, menlu serta pejabat yang lain Kenapa pejabat setara presiden mengenakan heli yang telah usang itu serta tidak membeli saja misalnya dari Rusia, negeri yang dekat dengan mereka?
Diyakini, Bell 212 yang ditumpangi Raisi telah berumur sebagian dekade serta berasal dari masa pemerintahan Shah Mohammad Reza Pahlavi, saat sebelum revolusi terjalin
Sanksi AS serta sekutunya sehabis revolusi 1979, membuat Iran kesusahan membeli pesawat baru ataupun suku cadang pesawat yang telah terdapat Musibah pesawat juga kerap terjalin Bagi Berdasarkan Bureau of Aircraft Accident Archives (B3A), 2.000 korban jiwa terjalin antara tahun 1979 hingga 2023 sebab musibah penerbangan.
“Setelah pelaksanaan sanksi di 1979, zona penerbangan Iran terhantam dengan keras sehabis pemerintah tidak dapat mengimpor pesawat baru. Iran mengidap kenaikan musibah pesawat mematikan di 1980-an, 1990-an serta dini 2000-an,” tulis Angkatan laut (AL) Jazeera yang dilansir detikINET.
Kemudian mengapa Iran tidak membeli pesawat ataupun helikopter dari Rusia saja? Nah, sanksi AS melarang impor pesawat apapun yang memiliki 10% komponen dari AS. Dampaknya tidak hanya tidak dapat mengimpor pesawat ataupun komponen dari barat, Iran pula susah membeli dari Rusia.
“Beberapa pesawat Rusia pula tergantung pada komponen dari Amerika sehingga itu juga susah untuk Iran, walaupun terdapat ikatan dekat antara Teheran dengan Moskow,” papar Angkatan laut (AL) Jazeera.
AS membantah bertanggung jawab atas musibah penerbangan di Iran. Pejabat AS yang diucap namanya, berkata pemerintah masing-masing negeri bertanggung jawab sendiri buat membenarkan keamanan serta keandalan perlengkapannya
Sanksi AS ke zona penerbangan Iran, katanya, merupakan konsekuensi dari pemakaian pesawat Iran buat mengangkat senjata ke kelompok bersenjata yang ditafsirkan Washington selaku teroris.
Juru bicara Kementerian Luar Negara AS Matthew Miller pula berpendapat “Jadi, pertama-tama, kami sama sekali takkan memohon maaf atas sanksi yang kami bagikan Pada kesimpulannya Pemerintah Iran-lah yang bertanggung jawab atas keputusan menerbangkan helikopter berumur 45 tahun dalam keadaan cuaca yang ditafsirkan kurang baik bukan alibi lain,” cetusnya.
Sampai April 2019, 23 maskapai penerbangan Iran mengoperasikan 156 pesawat dari total 300 pesawat yang terdapat di negeri tersebut. Itu menampilkan kalau nyaris separuh dari pesawat di situ tidak bisa terbang sebab menunggu suku cadang pengganti, bagi berdasarkan Washington Institute for Near East Policy.
detik
Komentar