Tekan Angka Pengangguran, Bupati Blitar Resmikan Job Fair 2024

Blitar348 Dilihat

Blitar, (Metropolis) – Bertempat di SMKN 1 Kademangan, Bupati Blitar, Rini Syarifah, secara resmi membuka acara Job Fair 2024, pada Kamis, 30/05/2024. Kegiatan yang diinisiasi oleh Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Blitar ini, berlangsung selama dua hari, yakni 30-31 Mei 2024.

Kegiatan Job Fair tersebut, merupakan bentuk komitmen Pemkab Blitar dan Disnaker kabupaten Blitar dalam rangka berupaya mengatasi permasalahan pengangguran di kabupaten Blitar. Job Fair kali ini menggandeng 70 perusahaan baik lokal maupun nasional yang diharapkan dapat menjadi tujuan para pencari kerja.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Blitar, Kepala Dinas Tenaga Kerja kabupaten Blitar, asisten, staf ahli dan Kepala OPD terkait, pimpinan BPJS Ketenagakerjaan Cabang Blitar; Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Kepala SMKN 1 Kademangan beserta keluarga besar SMKN 1 kademangan dan juga tamu undangan.

Bupati Blitar, Rini Syarifah, dalam sambutannya, menyampaikan, bahwa salah satu permasalahan utama yang dihadapi bangsa kita adalah tingginya angka pengangguran. Kegiatan ini adalah momen penting dimana mempertemukan penyedia jasa kerja dan para pencari kerja.

”Harapan saya kegiatan ini bisa membawa manfaat bagi kita semua khususnya perusahaan dan para pencari kerja,” katanya.

Rini Syarifah juga mengungkapkan, bahwa tingkat pengangguran terbuka (TPT) Tahun 2023 Kabupaten Blitar bisa ditekan dari 5,45% menjadi 4,91%. Meskipun dibawah Provinsi Jawa Timur sebesar 4,88%, namun lebih baik dibanding TPT nasional sebesar 5,32 %.

“Tingginya angka pengangguran disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya pertumbuhan angkatan kerja yang tidak seimbang dengan lapangan pekerjaan yang tersedia, keterampilan dan kualifikasi pencari kerja yang tidak sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri, serta minimnya informasi tentang lowongan pekerjaan yang tersedia,” ungkapnya.

Rini Syarifah juga menjelaskan, ada beberapa kegiatan yang telah dilakukan untuk mengurangi angka pengangguran, diantaranya, pelatihan berbasis kompetensi BNSP untuk meningkatkan kompetensi pencari kerja, pelatihan kewirausahaan untuk menumbuhkan wirausaha baru, bimbingan jabatan, dan Job Fair/Bursa Kerja.

“Job Fair ini merupakan wadah yang mempertemukan para pencari kerja dengan perusahaan-perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja,” jelasnya.

Lebih lanjut, Rini Syarifah menambahkan, para pencari kerja diharapkan agar dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya. Serta mengikuti proses seleksi dan rekruitmen dengan sungguh-sungguh, dan menunjukkan kemampuan terbaik masing-masing.

”Melalui kegiatan ini, kami berharap para pencari kerja dapat memperoleh informasi tentang lowongan pekerjaan yang tersedia, serta dapat mengikuti proses seleksi dan rekruitmen di perusahaan-perusahaan tersebut,” imbuhnya.

Rini Syarifah juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dalam penyelenggaraan kegiatan job fair tersebut. Khususnya para perusahaan, yang turut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Dan melalui kegiatan ini, perusahaan-perusahaan dapat menemukan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan atau kualifikasinya.

”Saya menyampaikan terima kasih atas partisipasinya dalam Job Fair ini. Ini merupakan usaha kita bersama dalam mewujudkan Kabupaten Blitar yang mandiri dan sejahtera berlandaskan akhlak mulia,” tuturnya.

Sementara itu, masih di tempat yang sama, Kepala Disnaker Kabupaten Blitar, Tavip Wiyono, menuturkan, sebenarnya lebih dari 100 perusahaan mendaftar untuk mengikuti Job Fair ini, namun demikian hanya sekitar 70 perusahaan yang hadir karena keterbatasan tempat. Namun demikian, antusiasme dari para pencari kerja sangat tinggi.

“Kami berharap kegiatan ini bisa memfasilitasi saudara-saudara kita yang ingin mencari pekerjaan,”ujarnya.

Terakhir, Tavip juga berpesan kepada para pencari kerja untuk melengkapi persyaratan administratif yang diminta oleh perusahaan yang dituju dan melaporkan kepada Disnaker jika mereka berhasil mendapatkan pekerjaan.

“Data ini penting untuk kami, karena akan digunakan sebagai database untuk mengetahui berapa pencari kerja yang berhasil mendapatkan pekerjaan dan yang tidak,” pungkasnya..

Eko

Komentar