Pjs Bupati Blitar Dampingi Kunker Mendes PDTT Melihat Pengrajin Kendang Djembe di Desa Ngoran

Blitar70 Dilihat

Blitar, (Metropolis.co.id) – PJs Bupati Blitar mendampingi kunjungan Mendes RI ke Desa Ngoran Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar dan Pelepasan Ekspor Kendang Djembe Desa Sejahtera Astra (DSA) Tahun 2024 di Halaman Gedung Serbaguna Desa Ngoran, Selasa (05/11/2024).

Turut hadir diacara itu, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Bapak Yandri Susanto, Anggota DPRD RI dari Fraksi PAN,
DPMB Provensi Jawa timur, Chief of Corporate Affairs Astra, Bapak Riza Deliansyah beserta jajaran, Berapa staf ahli dari Kementrian RI, Anggota Forkopimda,Kepala Perangkat Daerah terkait.

Camat dan Anggota Forkopimcam Nglegok, Kepala Desa se Kecamatan Nglegok dan Kecamatan Wlingi, Ketua BPD se Kecamatan Nglegok dan anggota BPD Ngoran Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar, Perangkat Desa, Perwakilan Lembaga Kemasyarakatan Desa, Pokdarwis Desa Ngoran Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar.

Perangkat Organisasi dan Pegawai BUM Desa Karya Mandiri Ngoran Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar, Direktur BUMDESMA Galang Bareng dan BUMDESMA Anugerah Sejahtera dan para pengrajin Kendang Djembe.

Dalam sambutanya PJs Bupati Blitar Jumadi mengatakan, saya menyampaikan selamat datang, kepada Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Bapak Yandri Susanto, Pj.Gubernur Jawa Timur, Bapak Adhy Karyono dan PT. Astra Internasional Tbk.

“Kehormatan bagi kami, tentunya juga kebahagiaan tersendiri bagi saudara-saudara pengrajin kendang djembe. Karena angan-anagan mereka agar produksi kendang djembenya bisa ekspor, hari ini bisa terwujud,” kata Jumadi.

Ini berkat dukungan dari PT. Astra Internasional Tbk melalui programnya yakni Desa Sejahtera Astra (DSA) dimana Astra turut seta pengembangan ekonomi masyarakat melalui peningkatan produktivitas produk unggulan Desa.

“Cita-cita Astra adalah Sejahtera Bersama Bangsa. Untuk itu atas nama masyarakat khususnya para pengrajin Kendang Djembe dan Pemerintah Kabupaten Blitar,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya untuk PT. Astra Internasional Tbk. Demikian juga atas pula dukungan Kementerian Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal serta seluruh pihak, karena berkat dukungan panjenengan semua, kendang djembe Kabupaten Blitar bisa tembus pasar global dan semakin dikenal.

“Ini wujud komitmen bersama untuk mengangkat produk unggulan agar ada peningkatan kesejahteraan pengrajin, membuka lapangan kerja dan tentunya mendatangkan devisa,” kata Jumadi.

Dalam kesempatan ini perlu kami sampaikan pula bahwa pengrajin Kendang Djembe di Kabupaten Blitar ini selain ada di wilayah Kecamatan Nglegok, juga ada di Kecamatan Kanigoro, Gandusari, Srengat dan Wlingi.

Pihaknya juga telah melakukan pendampingan mulai dari kemudahan perizinan, pelatihan juga pangsa pasar.

“Kami juga terus mendorong para pengrajin untuk terus berinovasi agar produk semakin berkualitas, mengingat persaingan pasar semakin ketat. Saya juga berharap, supaya PT.Astra Internasional Tbk bisa mengakomodir produk unggulan lain yang ada di Kabupaten Blitar supaya bisa go international,” katanya.

Kabupaten Blitar merupakan Kabupaten Blitar yang dikenal dengan sebutan Land Of Kings (tanah para raja), dimana dimakamkan atau disemayamkannya abu dari raja-raja pendiri kerajaan di nusantara ini, seperti Raden Wijaya di Candi Simping dan Sang Presiden Pertama, Ir.Soekarno yang juga dimakamkan di Blitar.

“Selain itu, Kabupaten Blitar juga memiliki potensi wisata baik wisata alam, seni budaya, kuliner dan berbagai produk unggulan hasil UMKM.

“Secara administratif, Pemerintah Kabupaten Blitar terbagi menjadi 22 kecamatan, 220 desa, 28 kelurahan. Jumlah penduduk Kabupaten Blitar sekitar 1, 2 juta jiwa. Kegiatan disektor pertanian masih memegang peranan utama dalam tumbuh kembangnya perekonomian di Kabupaten Blitar,” terangnya.

Dengan dukungan sumber daya alam yang melimpah, potensi pertanian Kabupaten Blitar dikenal unggul.

Kabupaten Blitar merupakan salah satu daerah penyangga pangan nasional. Tahun 2023, total lahan pertanian 117ribu278 hektare dengan hasil produksi padi sebesar 375ribu490 ton per tahun.

Jumlah produksi sayuran dan buah semusim mencapai 816ribu271 kwintal dan jumlah produksi tanaman buah-buahan 2juta250ribu876 kwintal.

Khusus untuk cabai rawit mencapai 441ribu841 kwintal. Sementara itu untuk jagung yang merupakan salah satu komoditas pangan strategis memiliki peran penting dalam ketahanan pangan nasional.

“Hasil produksi jagung di Kabupaten Blitar berdasarkan data tahun 2023 sebesar 244.588 ton. Untuk kebutuhan peternak dalam sehari sekitar 900 ton per hari. Dibidang peternakan, Kabupaten Blitar merupakan alah satu kabupaten yang mencukupi kebutuhan telur sekitar 30% secara nasional,” sebutnya.

Populasi Ternak Ayam Buras 2juta342ribu156 ekor, Ayam Petelur 15juta926ribu411 ekor dengan hasil produksi daging sekitar 2 ton, sedangkan Ayam Buras mencapai 1,3 ton.

“Sementara hasil produksinya Ayam Buras 1,3 kg, dan telur Ayam Ras sebesar 141 juta kg. Di samping sektor pertanian, Kabupaten Blitar juga memiliki potensi perikanan yang cukup besar, baik perikanan laut (tangkap) maupun perikanan darat/budidaya,” ungkapnya.

Potensi perikanan laut ini sangat menjanjikan, karena wilayah Kabupaten Blitar langsung berbatasan dengan Samudra Indonesia.

Pada sektor perikanan darat, khususnya budidaya ikan hias, Kabupaten Blitar terkenal dengan komoditas ikan koi dengan basis budidaya ikan koi di Kecamatan Nglegok yang telah diakui secara nasional sebagai salah satu sentra ikan koi berkualitas di Indonesia.”

Tahun 2020 produksinya mencapai 224 juta127ribu 459 ekor dan Tahun 2021 mencapai 222 juta 100 ribu 000 ekor senilai tidak kurang dari Rp. 225 milyar 585 juta rupiah .
Dan guna mengoptimalkan seluruh potensi yang ada, dan karena keterbatasan APBD, maka perlu dukungan dan sinergi dari berbagai pihak. Salah satu upaya yang kami lakukan diantaranya adalah melalui kerjasama antar daerah.

Hal ini diharapkan bisa mengoptimalkan pengelolaan potensi sumber daya secara berkelanjutan dalam rangka mendukung pembangunan daerah secara efektif dan efisien,” imbuhnya.

Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto juga mengatakan, kami sangat mengapresiasi kepada pendamping Desa Ngoran Kecamatan Nglegok ini, karena berkat bimbingan dan pendampingannya, Warga Desa Ngoran melalui Bumdesnya bisa membuat kerajinan kendang Djembe ini.

“Pruduksi kendang Djembe ini sudah bisa memasuki Ekspor ke Negara Cina,dan nilai jualnya juga mencapai 10 milyar perbulan, semoga dengan keterampilan warga Desa Ngoran ini masyarakatnya semakin sejahtera,” tandasnya.

Adv/ Kmf/ Eko

Komentar