Lampung Selatan, (Metropolis.co.id) – Bupati Lamsel H.Nanang Ermanto tidak terlalu ingin menangapi prahara adanya dugaan intimidasi terhadap media yang dilakukan ajudannya saat dirinya menjadi saksi dugaan tipu gelap proyek di Lampung Selatan dengan terdakwa Akbar Bintang Putranto.
Menurut Nanang Ermanto,sebagai warga negara Indonesia yang mematuhi aturan hukum, dirinya telah menghadiri persidangan, dan telah menjelaskan apa yang ia ketahui.
” mengenai prahara katanya ada Intinidasi yang dilakukan ajudan saya, saya tidak tahu, karena di aturan persidangan jelas jelas hakim melarang siapapun mengambil gamabr, karena sebelumnya pihak kehakiman telah menpersilahkan seluruh media untuk mengambil gambar, itu yang saya dengar” kata dia.
” Terlepas ada kericuhan akibat ada yang mengambil gambar dan ada yang menegor, itu bukan ranah saya untuk menjelaskan” tambah dia.
Bupati yang dikenal dekat dengan rakyat kecil ini mengatakan, dirinya lebih terfokus bagaimana perekonomian di lamsel kedepan lebih baik, dari pada membahas hal hal yang dirinya sendiri tidak mengerti.
” lebih baik kita bicara bagaimana perklekonomian masyarakat lamsel lebih meningkat, pengangguran berkurang, pembagunan terus berjalan. Itu jauh lebih bermanfaat buat masyarakat” ujar dia.
Nanang menjelaakan hal itu, saat media ini coba menanyakan prihal kejadian saat berlangsung sidang di pengadilan Negri Bandar beberapa waktu lalu.
Sebelumya diberitakan Bupati Lamsel H Nanang Eramanto bersama Istri Winar hadir menjadi saksi dalam sidang kasus dugaan tipu gelap proyek di Lampung Selatan dengan terdakwa Akbar Bintang Putranto, Kamis (27/7).
Dalam kesaksiannya, Nanang Ermanto tegas menyatakan bahwa tidak mengenal bintang apalagi menerima uang.
Srmentara terdakwa Bintang disidang itu mengatakan ada sekenario di bangun Yusar untuk Menjatuhkan Nama baik Bupati Lamsel Nanang Ermanto dalam perkara tipu gelap proyek dan jabatan yang melibatkan dirinya.
Terdakwa Bintang menanyakan kepada saksi Joni, ada sekenario yang dibangun oleh yusar untuk menjatuhkan nama baik Bupati Lamsel Nanang ermanto.
Dani Wijaya
Komentar