Jakarta, (Metropolis.co.id) – Putra Mahkota Arab SaudiMohammed bin Salman dan Presiden Iran Ebrahim Raisi berbicara melalui telepon tentang perang antara Israel dan Hamas. Ini merupakan percakapan telepon pertama mereka sejak pemulihan hubungan yang mengejutkan pada bulan Maret lalu.
Mohammed bin Salman (MBS) menerima telepon pada hari Rabu (11/10) dari pemimpin Iran, Ebrahim Raisi, di mana mereka membahas “situasi militer saat ini di Gaza dan sekitarnya”, lapor kantor berita Saudi Press Agency (SPA), dikutip AFP, Kamis (12/10/2023).
Pangeran Mohammed mengatakan kepada Raisi bahwa Riyadh “berkomunikasi dengan semua pihak internasional dan regional untuk menghentikan eskalasi yang sedang berlangsung”, kata SPA.
MBS juga menekankan “posisi tegas kerajaan dalam mendukung perjuangan Palestina”, lapor SPA.
Kantor berita Iran, IRNA, juga melaporkan pembicaraan tersebut, dan mengatakan bahwa kedua pemimpin membahas “perlunya mengakhiri kejahatan perang terhadap Palestina”.
Hamas melancarkan serangan mendadak terhadap Israel pada hari Sabtu (7/10) lalu, yang menurut militer Israel menewaskan 1.200 orang, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil.
Di Gaza, para pejabat melaporkan lebih dari 1.000 orang tewas dalam serangan balasan Israel melalui serangan udara dan artileri.
Ketika perang berkecamuk, kekhawatiran meningkat atas nasib setidaknya 150 sandera – sebagian besar warga Israel tetapi juga termasuk warga asing dan berkewarganegaraan ganda – yang ditahan di Gaza oleh Hamas.
Para pengamat mengatakan perang tersebut telah memberikan pukulan berat terhadap kemungkinan kesepakatan normalisasi antara Arab Saudi dan Israel.
Proses tersebut didorong oleh pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden, dengan Riyadh melakukan tawar-menawar yang keras untuk mendapatkan keuntungan dari Washington, termasuk jaminan keamanan dan bantuan pengembangan program nuklir sipil.
Iran telah lama mendukung Hamas secara finansial dan militer, namun menegaskan pihaknya tidak terlibat dalam serangan besar-besaran ke Israel pada hari Sabtu itu.
Sebelumnya pada Maret lalu, Arab Saudi dan Iran mengumumkan bahwa mereka telah sepakat untuk memulihkan hubungan, mengakhiri perpecahan selama tujuh tahun dalam kesepakatan yang dimediasi oleh China.
detik
Komentar