Eks Napiter Ungkap Potensi Masuknya Teroris di Pemilu 2024

Politik1351 Dilihat

Semarang, (Metropolis.co.id) – Eks Napiter di Kota Semarang berharap jalannya pemilu 2024 dapat senantiasa damai. Berdasar pengalaman, bila suasana keadaan memanas serta terjalin kaos, hingga kemampuan dimanfaatkan teroris aktif sangat besar.


Perihal itu diungkapkan Pimpinan Putra Persaudaran Anak Negara Semarang (Persadani) yang ialah wadah pembinaan mantan teroris, Sri Puji Mulyono dikala berjumpa Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Semarang.

Selaku eks napiter, Puji menarangkan keadaan negeri ataupun warga yang kacau dikala pemilu berpotensi jadi kesempatan para teroris melaksanakan aksinya. Hingga dia serta rekan-rekannya yang telah bersumpah setia NKRI turut berupaya melindungi perdamaian di masa Pemilu 2024.

“Kalau memandang pengalaman kami masa kemudian itu memanglah kadangkala momen semacam ini momen yang ditunggu, sehingga apabila terjalin kaos, terdapat kesempatan buat dari sebagian kami yang masuk. Itu yang kita khawatirkan serta prediksi jangan hingga perihal ini terjadi,” ucap Puji di Jatingaleh, Semarang, Rabu (7/2/2024).

“Kami komitmen gimana sebisa bisa jadi dengan bergandengan tangan dengan tokoh agama, tokoh warga serta pemuda ini biar kita sama-sama komitmen melindungi suasana,” imbuhnya.

Tidak hanya itu Puji pula menegaskan hendak membagikan suaranya pada 14 Februari 2024. Sepanjang ikut serta aksi terorisme, Puji sama sekali tidak ikut dan mencoblos pada Pemilu.

“Pasti itu (nyoblos), sebab keikutsertaan kami ini ialah suatu perihal yang malah ini meyakinkan kita kembali ke NKRI. Dahulu tidak sempat sama sekali, kita golput. Ini 2 kali turut 2019 serta 2024,” ucapnya

Puji telah 2 kali ikut serta permasalahan terorisme tahun 2005 serta 2010. Permasalahan awal Puji ikut serta terorisme sebab menyembunyikan teroris Noordin METER Top serta Dokter Azahari. Setelah itu permasalahan kedua, ia menyembunyikan Abu Tholut. Puji sempat ditahan di Nusakambangan, Mako Brimob, serta Lapas Kedungpane.

Hari ini Persadani sukses mengajak perwakilan Nahdhlatul Ulama (NU), Perwalian Umat Budha di Indonesia (Walubi), Parisada Hindhu Dharma Indonesia (PHDI), Persatuan Gereja se-Kota Semarang (PGKS), serta Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) buat menandatangani pesan damai yang dicetak di MMT sebesar 4×6 m MMT itu setelah itu dipasang di jalanan padat jadwal di Jalur Sukun, Banyumanik Semarang.

“Kita sodori para tokoh agama konsep komitmen kita serta disetujui. Kesimpulannya kita setuju bersama menolak yang namanya kekerasan, intoleransi, ujaran kebencian, serta Golput. Yang kita takut itu terdapat konflik cuma sebab beda opsi terlebih jika ditarik ke politik identitas,” ucapnya

Sekretaris FKUB Semarang, Syarif Hidayatullah berkata buat mewujudkan pemilu damai, tokoh agama jadi salah satu yang wajib turut turun. Terlebih kala atmosfer kian memanas, hingga kedudukan tokoh agama merupakan mendinginkan.

“Di mana-mana tokoh agama dipercaya dalam penafsiran sangat berfungsi dalam mengatur warga Kala suasana keadaan memanas ataupun oleng ataupun kehabisan penyeimbang dibutuhkan kedudukan tokoh agama,” kata Syarif.

detik

Komentar