Mahasiswa KKN Membuat Sabun Eco-Friendly dari Minyak Jelantah

Kabar Kampus1363 Dilihat

Bandarlampung, (Metropolis.co.id) – Dalam upaya mengurangi limbah dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya lingkungan, mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung (RIL) yang tergabung dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) Melayu Serumpun berhasil mengubah limbah minyak jelantah menjadi produk yang bermanfaat.

Melalui pelatihan yang diadakan di SMK 1 Lokop, Aceh Timur, Kamis (08/08/2024), para siswa diajarkan cara membuat sabun dari bahan-bahan sederhana yang mudah ditemukan.

Siti Karimah dari Prodi Pendidikan Biologi, mengungkapkan, kegiatan yang dilakukan ini dapat menjadikan limbah seperti minyak jelantah berpeluang untuk menciptakan produk yang bernilai tambah. Selain mengurangi pencemaran lingkungan, pelatihan ini juga diharapkan dapat memberikan keterampilan baru kepada masyarakat, khususnya para siswa SMK, yang dapat mereka manfaatkan untuk menciptakan peluang usaha di masa depan.

Pada kesempatan tersebut Siti bersama timnya memaparkan tentang pentingnya daur ulang minyak jelantah. Ia menjelaskan bahwa minyak jelantah yang dibuang sembarangan dapat mencemari tanah dan air, sehingga pengolahan limbah ini menjadi sabun merupakan solusi yang ramah lingkungan dan ekonomis.

Bahan-bahan yang dibutuhkan, papar Siti, yaitu minyak jelantah yang sudah disaring, NaOH (natrium hidroksida) atau soda api, air, pewangi, pewarna alami (opsional), dan cetakan sabun.

Dengan antusiasme tinggi, para siswa yang berjumlah sekitar 51 mengikuti setiap tahap pembuatan sabun. Mulai dari proses penyaringan minyak jelantah, pencampuran dengan bahan kimia, hingga pencetakan sabun.

Salah satu siswa, Indah, mengaku sangat terkesan dengan kegiatan ini. “Saya tidak menyangka minyak jelantah yang biasa kita buang bisa diolah menjadi sabun yang bagus. Ini sangat menarik dan membuka peluang usaha baru,” ujarnya.

Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif baik bagi lingkungan maupun masyarakat. Dengan mengurangi jumlah minyak jelantah yang dibuang sembarangan, pencemaran lingkungan dapat diminimalisir.

Selain itu, keterampilan membuat sabun yang diperoleh siswa dapat menjadi sumber penghasilan tambahan bagi mereka di masa depan.

Kegiatan ini mendapat apresiasi positif dari berbagai pihak, termasuk guru-guru SMK 1 Lokop. Ibu Seri Wahyuni, salah satu guru, menyampaikan, “Kami sangat mendukung kegiatan seperti ini. Selain memberikan pengetahuan baru, pelatihan ini juga mengajarkan siswa tentang pentingnya menjaga lingkungan.”

Pelatihan pembuatan sabun dari minyak jelantah ini bukan hanya sekadar kegiatan akademis, tetapi juga merupakan bentuk nyata dari pengabdian mahasiswa kepada masyarakat. Melalui kegiatan ini, Siti Karimah dan timnya telah menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki peran penting dalam memberdayakan masyarakat dan menjaga kelestarian lingkungan.

Keberhasilan pelatihan ini mendorong mahasiswa KKN untuk terus mengembangkan program serupa. Rencananya, mereka akan membentuk kelompok kerja di sekolah yang bertugas memproduksi sabun secara rutin. Selain itu, pelatihan juga akan diperluas ke masyarakat umum, khususnya ibu-ibu rumah tangga.

Sebagai informasi, UIN Raden Intan Lampung mengirimkan 10 delegasi mahasiswa KKN Melayu Serumpun di Aceh. KKN Melayu Serumpun merupakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan secara kolaboratif antara Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se-Sumatera dan beberapa perguruan tinggi di Malaysia dan Brunei.

Humas UIN-RIL

Komentar